Saat itu, Pangeran Puger tengah mengganti nama anak-anaknya dengan gelar kebangsawanan. Namun, Raden Mas Sutikno tak terima. Apalagi, salah satu putra Pangeran Puger, yakni Suryo yang bergelar Raden Suryo Putro merupakan putra Pangeran Puger yang paling gagah.
Lantaran kedengkiannya itu, Raden Mas Sutikno menggunakan kekuasaannya dengan semena-mena. Ia mengganti nama Raden Mas Suryo Putro menjadi Raden Wongso Truno. Meski Raden Ayu Lembah memprotes, akan tetapi tak digubris oleh sang suami.
Raden Ayu Lembah Dihukum Mati Oleh Ayahnya
Hal itu membuat Raden Ayu Lembah tak terima. Apalagi, suaminya kemudian mengangkat dua selir, yang salah satunya adalah Onje dari banyumas. Perempuan itu membuat Raden Mas Sutikno lebih sayang kepadanya. Bahkan, kedua selir tersebut kemudian disejajarkan dengan Raden Ayu Lembah.
Baca Juga: Profil Pakubuwono III, Raja Jawa Pertama yang Dilantik VOC
Akhirnya, Raden Ayu Lembah pun memutuskan pulang ke rumah orang tuanya di Pugeran. Meski begitu, Raden Mas Sutikno tak pernah menggubris dan menanyakan keadaannya. Ia asik dengan hidupnya sendiri dan dikisahkan semakin suka dengan perempuan.
Di samping itu, Patih Sindurejo memiliki putra yang sangat tampan, gagah, dan menjadi pujaan para gadis, namanya Raden Sukro. Karena ketampanannya itu, Raden Mas Sutikno akhirnya dengan sewenang-wenang menghajarnya dan merusak ketampanannya.
Raden Sukro tak tinggal diam, ia berniat balas dendam dengan cara merebut hati Raden Ayu Lembah. Lama-kelamaan, keduanya pun saling jatuh hati. Keduanya dimabuk kepayang dan membayangkan suatu saat nanti bisa menikah.
Namun, aksinya kemudian ketahuan. Raden Sukro meminta Embah-nya untuk mengirim surat cinta berupa kidung 7 bait kepada Raden Ayu Lembah. Percintaan mereka melalui surat semakin memuncak dan berbunga-bunga. Skandal percintaan mereka ini lama-lama tercium dan menjadi pembicaraan umum.
Hal itu direspons oleh Raden Mas Sutikno dengan mengirim surat kepada Pangeran Puger. Lantaran hal itu, Pangeran Puger pun marah dan harus bertindak demi kehormatan dan posisi politiknya. Pangeran Puger lalu menghukum mati putrinya sendiri.
Baca Juga: Mengenal Sultan Agung Raja Mataram Islam, Penguasa Lokal Pertama yang Melawan VOC Belanda
Keputusan Pangeran Puger tersebut ternyata tidak disukai oleh Amangkurat 2. Dia marah pada adiknya itu dan memerintahkan untuk membunuh Raden Sukro. Tragedi cinta di Keraton Kartasura itu pun diabadikan dalam Babad Tanah Jawi.
Berita Terkait
-
Peduli Sesama, HIMAKOM UWM Bagikan Takjil dan Buka Bersama Ramadhan 1446 H
-
Konsumen Bakal Terima VW ID. Buzz Mulai Mei
-
Profil Liana Tasno, Dirut Perempuan yang Antar PSIM Promosi Liga 1
-
Rahasia 8 Sisi Roti Kembang Waru: Warisan Kuliner Mataram yang Sarat Makna
-
Kisah Di Balik Roti Kembang Waru, Sajian Wajib Hajatan Keraton Mataram
Terpopuler
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- Innalillahi Selamat Tinggal Selamanya Djadjang Nurdjaman Sampaikan Kabar Duka dari Persib
- Jabat Tangan Erick Thohir dengan Bos Baru Shin Tae-yong, Ada Apa?
- 8 HP Samsung Siap Kantongi One UI 7 Berbasis Android 15, Langsung Update Bulan Ini!
Pilihan
-
Tier List Hero Mobile Legends April 2025, Mage Banyak yang OP?
-
Ratusan Warga Geruduk Rumah Jokowi, Tuntut Tunjukkan Ijazah Asli
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 6 GB, Andalan dan Terbaik April 2025
-
Orang RI Mulai Cemas, Kudu Mikir 1.000 Kali Untuk Belanja! Sri Mulyani Justru Diam Seribu Bahasa
-
Semua Maskapai China Stop Beli Pesawat Boeing Imbas Perang Dagang dengan AS
Terkini
-
Jadi Fitnah dan Pencemaran Nama Baik, Jokowi Pertimbangkan Tempuh Jalur Hukum Soal Ijazah Palsu
-
Ratusan Warga Geruduk Rumah Jokowi, Tuntut Tunjukkan Ijazah Asli
-
Massa Dikabarkan Geruduk Rumah Jokowi Soal Ijazah Palsu, Hercules: Itu Asli, Jangan Cari Masalah!
-
Kasus Keracunan Massal di Gantiwarno, Bupati Klaten Tetapkan KLB
-
Klaten Geger! 110 Warga Alami Keracunan Massal, Satu Orang Meninggal Dunia