Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Kamis, 23 November 2023 | 18:49 WIB
Caleg Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Solo pada Pemilu 2024, Kevin Fabiano, M.Or, AIFO-P terkenal aktif terjun ke masyarakat. [Suara.com/dok]

SuaraSurakarta.id - Caleg Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Solo pada Pemilu 2024, Kevin Fabiano, M.Or, AIFO-P terkenal aktif terjun ke masyarakat.

Bahkan caleg yang akan bertarung di Dapil Surakarta 3 yakni di Banjarsari A itu sudah cukup lama berkecimpung dengan warga, terutama masyarakat disabilitas hingga anak berkebutuhan khusus (ABK).

Background cukup lama berkecimpung di dunia olahraga khususnya paralimpian atau difabel Indonesia membuat sosok berusia 28 tahun itu sudah makan asam garam.

Salah satu wujud nyata kepeduliannya adalah dengan menggelar seminar bertajuk 'Optimalisasi ABK dalam Kemandirian' digelar Banteng Muda Indonesia (BMI) Solo bersama Forum Buah Hati Berseri Kota Solo di rumah dinas Wakil Wali Kota Surakarta, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Heboh Dugaan Intimidasi Kantor PDIP, Relawan Ganjar-Mahfud MD di Sragen Buka Suara

Sekitar 50 anak berkebutuhan khusus (ABK) didampingi orang tuanya yang hadir pada rangkaian acara itu, sekaligus mendapat pemeriksaan gangguan tumbuh kembang serta pendampingan dari para terapis okupasional.

Kevin Fabiano menjelaskan, kegiatan tersebut sebagai salah satu pemberian ruang bagi ABK untuk berekspresi serta menumbuhkan kemampuannya secara optimal.

Di sisi lain, kegiatan itu mengajak berbagai pihak agar lebih peduli kepada ABK yang memiliki kebutuhan khusus yang harus dipenuhi.

"Kurangnya kesadaran terhadap anak berkebutuhan khusus, maka kami mengajak berbagai pihak untuk lebih peduli," kata Kevin.

Dia yakin, apabila ABK mendapat pendampingan dalam melakukan home program secara maksimal maka dapat berekspresi dan berpartisipasi dalam aktifitas kehidupan sehari-hari selayaknya seperti anak pada umumnya.

Baca Juga: Politisi Partai Gerindra Sentil FX Rudy Soal Klaim Intimidasi PDIP: Politik Itu Jangan Baper

"Justru anak-anak spesial yang memiliki keterbatasan, bisa diarahkan secara maksimal kalau ada kolaborasi antara orang tua, anak, para terapis dan lembaga pendidikan," jelas dia.

Load More