SuaraSurakarta.id - Masyarakat Surakarta atau Solo patut berbangga karena salah satu Raja Solo yakni Sri Susuhunan Pakubuwono VI menjadi pahlawan nasional karena prestasi dan perjuangannya melawan penjajah Belanda.
Seperti diketahui bahwa Keraton Kasunanan Surakarta sudah ada sejak lama, dan turut mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia. Salah satu tokoh yang berperan dalam melawan penjajah adalah Sri Susuhunan Pakubuwono VI yang terkenal gigih melawan penjajah.
Buat Anda yang penasaran mengenai Sri Susuhunan Pakubuwono VI, berikut ini ulasan singkat mengenai raja tersebut.
Profil Sri Susuhunan Pakubuwono VI
Baca Juga: Konflik Memanas Lagi, Gibran Buka Suara Terkait Nasib Revitalisasi Keraton Solo
Pakubuwono VI lahir di Surakarta pada tanggal 26 April 1807. Nama aslinya adalah Raden Mas Sapardan. Ia merupakan putra dari Pakubuwono V dan Raden Ayu Sosrokusumo. Sapardan memiliki empat orang saudara, yaitu Raden Mas Sapran, Raden Mas Suryokusumo, Raden Mas Suryanata, dan Raden Ayu Supani.
Sapardan dibesarkan dalam lingkungan istana yang disiplin dan penuh dengan pengajaran mengenai agama, budaya, dan tata pemerintahan. Raden Sapardan tumbuh menjadi seorang anak yang cerdas, bijaksana, dan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi.
Semasa hidup Raja Pakubuwono VI tidak pernah tunduk kepada penjajah Belanda. Dirinya selalu berusaha untuk mempertahankan kedaulatan dan martabat Kerajaan Surakarta. Hal ini bisa terlihat dari kiprahnya pada tahun 1825, tepatnya saat Belanda melakukan Agresi Militer Pertama ke Surakarta.
Pakubuwono VI memimpin langsung pasukan Surakarta untuk melawan Belanda. Namun, karena kekuatan yang tidak seimbang, Pakubuwono VI dan pasukannya kalah. Setelah kalah dalam Agresi Militer Pertama, Pakubuwono VI terpaksa menandatangani Perjanjian Salatiga yang sangat merugikan Kerajaan Surakarta. Belanda semakin memperkuat pengaruhnya di Surakarta.
Pakubuwono VI terus melakukan perlawanan terhadap Belanda. Tidak hanya itu raja ini menjalin hubungan dengan pangeran-pangeran di Jawa yang juga menentang penjajahan Belanda.
Baca Juga: Keraton Solo Memanas Lagi Jelang Revitalisasi, LDA dan Pihak Raja Dikabarkan Cekcok
Pada tahun 1830, Belanda melakukan Agresi Militer Kedua ke Surakarta. Pakubuwono VI dan pasukannya kembali kalah. Belanda kemudian mengasingkan Pakubuwono VI ke Ambon, Maluku.
Pakubuwono VI menjalani pengasingan di Ambon selama 19 tahun, sampai wafat di Ambon pada tanggal 2 Juni 1849. Meskipun diasingkan, Pakubuwono VI tetap menjadi panutan bagi rakyat Surakarta dan tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia.
Raja ini dikenang sebagai seorang raja yang berjuang untuk melawan penjajahan Belanda dan mempertahankan kedaulatan Kerajaan Surakarta. Pada tahun 1964, Pakubuwono VI dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden Soekarno.
Pakubuwono VI adalah seorang pahlawan yang patut kita teladani. Kisah hidupnya mengajarkan kita untuk selalu berjuang untuk kebenaran dan keadilan, serta untuk selalu mempertahankan kedaulatan dan martabat bangsa Indonesia.
Kontributor : Dinar Oktarini
Berita Terkait
-
Wakil Pengageng Keraton Solo Digerebek Warga, Diduga Kumpul Kebo
-
Konflik Masih Memanas, Gibran Pastikan Revitalisasi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Jalan Terus
-
Gibran Janji Revitalisasi Keraton Solo, Syaratnya Komitmen dengan Kesepakatan Perdamaian
-
Akhir Konflik Keluarga Keraton Solo: Dua Kubu Bertemu, Sepakat Damai
-
Saran dari Ganjar, Pihak Keraton Solo Bisa Rembukan untuk Akhiri Konflik Internal
Tag
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Panwascam Banjarsari Segel 2 Kamar Indekos yang Simpan Beras dari Salah Satu Paslon
-
Longsor Hantam Rumah Warga di Kalikobok Sragen, Begini Kronologinya
-
Rekomendasi dan Tips Mendapatkan Harga Menginap Terbaik di Kota Solo
-
Jokowi, Gibran dan Selvi Ananda Nyoblos di Solo, Tapi Beda TPS, Mana Saja?
-
Solo Tuan Rumah Liga Nusantara 2024/2025, Ini Daftar Peserta dan Jadwalnya