SuaraSurakarta.id - Pakubuwono V merupakan salah satu raja Keraton Kasunanan Surakarta. Sebagai raja, Pakubuwono V merupakan salah satu raja dengan peninggalan dan kisah perjalanan yang menarik disimak.
Seperti diketahui kalau Keraton Kasunanan Surakarta atau Keraton Solo menjadi salah satu kerajaan yang mempunyai sejarah yang panjang di Indonesia.
Hal ini tentunya tidak bisa terlepas dari kiprah para raja yang pernah memimpin kerajaan tersebut.
Salah satunya adalah Pakubuwono V. Salah satu raja Kasunanan Surakarta yang walaupun memimpin cukup singkat, tetapi mempunyai jejak sejarah untuk kerajaan ini.
Berikut ini profil dari Raja Pakubuwono V.
Pakubuwono V atau Raden Mas Sugandi lahir pada tanggal 13 Desember 1784 di Surakarta. Ia adalah putra dari Pakubuwono IV dan permaisuri KRAy. Handoyo, putri Adipati Cakraningrat dari Madura.
Raja yang satu ini memerintah cukup singkat antara yakni dilantik 12 Maret 1820 dan wafat pada tanggal 5 September 1823.
Semasa hidup Pakubuwono V adalah pemimpin yang bijaksana dan berwibawa. Dirinya selalu berusaha untuk menjaga kedamaian dan kemakmuran rakyatnya.
Pada masa pemerintahannya, Kasunanan Surakarta mengalami masa yang damai dan makmur.
Baca Juga: Putra Mahkota Keraton Solo Sempat Tabrak Lari Pemotor, Begini Akhir Kasusnya
Raja yang satu ini juga dikenal sebagai pemimpin yang tegas. Bahkan tidak segan-segan untuk menindak para pejabat yang korup dan menyengsarakan rakyatnya.
Tidak hanya itu, Pakubuwono V dikenal sebagai raja yang mencintai budaya dan kesenian.
Semasa hidup dirinya adalah sosok yang sangat mendukung perkembangan seni dan budaya Jawa. Pada masa pemerintahannya, banyak karya seni dan budaya Jawa yang dihasilkan, salah satunya adalah Serat Centhini.
Serat Centhini adalah karya sastra Jawa yang ditulis pada masa pemerintahan Pakubuwono V.
Karya ini merupakan ensiklopedia Jawa yang berisi berbagai macam pengetahuan, mulai dari agama, budaya, sejarah, hingga adat istiadat Jawa.
Karya sastra ini ditulis oleh Ki Carito dan Ki Wirasmara. Karya ini ditulis dalam bahasa Jawa Kawi dan terdiri dari 12.000 bait tembang macapat.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Misi Ketua PP Perbasi Munculkan Atlet Basket Timnas dari Kota Bengawan
-
Perluasan Jangkauan Bank Jakarta: Hadirnya KCP UNS, Solusi Keuangan Tepat di Jantung Kampus
-
Mengenang Kedekatan Sang Maestro Dalang Ki Anom Suroto bersama Puspo Wardoyo
-
Sempat Ditunjukkan Ijazah Asli Jokowi, Ini Respon Relawan Projo
-
Budi Arie Akui Ada Arahan dari Jokowi, Tetap Dukung Pemerintah Prabowo-Gibran