SuaraSurakarta.id - Kebakaran TPA Putri Cempo hingga, Kamis (21/9/2023) belum bisa dipadamkan.
Pemkot Solo pun mengganti strategi pada proses pemadaman api.
"Saat ini water bombing ganti strategi, jadi di atas (gunungan sampah digali terus disiram pas yang digali," kata Kepala Pemadam Kebakaran Solo, Sutarjo dilansir dari ANTARA
Dengan cara tersebut, dikatakannya, air tumpahan yang dibawa oleh helikopter super puma pada proses water bombing menjadi lebih dapat tertampung oleh tanah dan tersebar lebih luas.
Ia mengatakan meski tidak ada titik api baru, menurut dia, beberapa titik api lama yang hingga saat ini masih belum dapat dipadamkan. Ia mengatakan titik api yang belum dapat dipadamkan di antaranya di sisi timur dan sisi utara.
"Yang sisi utara tinggal satu titik dan ini ditangani oleh tim darat," ujar dia.
Sedangkan untuk sisi timur masih dipadamkan dengan water bombing mengingat lokasinya yang sulit dijangkau dengan armada darat. Menurut dia, melihat kondisi asap yang tidak separah kemarin, untuk water bombing direncanakan hanya akan dilakukan sebanyak satu sorti.
Sama dengan kemarin, dikatakannya, untuk satu sorti terdiri dari 80 kali siraman yang masing-masing siraman sekitar 4.000 liter air.
Menurut dia, sejauh ini pemadaman dengan menggunakan water bombing cukup efektif. Ia mengatakan hingga saat ini masih tersisa 20 persen titik api dan diharapkan proses pemadaman dapat selesai hari ini.
"Karena sudah berkurang banyak paling nanti sore sudah bisa dikondisikan," paparnya.
Sementara itu, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan setiap hari pemadaman dengan menggunakan water bombing masih terus dilakukan. Meski demikian, diakuinya, api kembali muncul pada malam hari.
"Ada beberapa titik api muncul, bisa karena pengaruh cuaca. Cara-caranya akan kami evaluasi lagi," jelas dia.
Ia mengatakan meski pemadaman sudah menggunakan metode water bombing, armada pemadam kebakaran dari darat terus bersiap di TPA Putri Cempo.
"Damkarnya standby terus di sana, tidak pernah berhenti untuk menyemprot. Kalau armada sudah banyak sekali, ada dari Klaten, Magelang, Sleman Yogyakarta. Saya lihat yang paling efektif, ya, water bombing, beberapa titik masih berasap tapi makin sedikit. Ini kami cek terus," tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler Sepak Bola: 9 Pemain Dicoret, Timnas Indonesia Gak Layak Lolos Piala Dunia 2026
- 9 Mobil Bekas Murah Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta, Kabin Nyaman Muat 8 Penumpang
- 7 Rekomendasi HP Murah untuk Anak Sekolah, RAM Besar Punya Spek Mewah
- 7 Pilihan Mobil Bekas Murah di Bawah Rp30 Juta, Barang Lawas Performa Tetap Berkelas
- 5 Rekomendasi HP Redmi Terbaik Harga Rp 1 Jutaan: Kamera Ciamik, Baterai Awet
Pilihan
-
Bau Busuk Sambut China di SUGBK: Media Indonesia Dilarang Meliput!
-
Rekomendasi 10 Skincare Terbaik untuk Pria, Bikin Wajah Cerah dan Awet Muda!
-
5 Rekomendasi Skincare Merek Terkenal untuk Pelajar dan Mahasiswa, Harga Murah dan Wajah Sehat!
-
Kode Keras Erick Thohir! Timnas Indonesia Akan Tambah Striker Naturalisasi
-
GWM Akan Bawa Ora 03 Tahun Ini: Diproduksi di Bogor, Harga di bawah Rp 400 Juta
Terkini
-
Senkom Mitra Polri Temui Gibran, Bahas Ketahanan Pangan hingga Teknologi Komunikasi
-
Kejari Karanganyar Kembali Tetapkan Dua Tersangka Korupsi Alat Kesehatan
-
Tewaskan Satu Orang, Ini Kronologi Kecelakaan Maut di Matesih Karanganyar
-
Ada Gank Santa Cruz Solo, Polda Jateng Petakan Ormas Diduga Terafiliasi Premanisme
-
Wajah dan Leher Jokowi Muncul Bercak Merah, Orang Terdekat Ungkap Penyebabnya