SuaraSurakarta.id - Mantan Wakil Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Hasan Fauzi dan mantan Sekretaris MWA UNS, Tri Atmojo Kusmayadi mendapatkan sanksi disiplin dari Kemendikbud Ristek.
Gelar profesor atau guru besar keduanya dicabut. Posisi keduanya pun kini menjabat sebagai jabatan pelaksana.
Sanksi yang dijatuhkan kepada Hasan Fauzi ini berdasarkan Surat Keputusan (SK) Kemendikbud Riset Nomor 29985/RHS/M/08/2023 tertanggal 26 Juni 2023 tentang penjatuhan hukuman disiplin pembebasan dari jabatan sebagai guru besar menjadi pelaksana yaitu tenaga pendidik.
Sedangkan pemberhentian Tri Atmojo Kusmayadi sebagai dosen dan pencabutan gelar guru besar tercantum dalam SK Kemendikbud Ristek Nomor 29986/RHS/M/08/2023 tertanggal 26 Juni 2023. Hukuman disiplin tersebut berlaku selama 12 Bulan.
Baca Juga: Tim Bengawan UNS Launching Mobil Formula SAE untuk Berlaga di Kejuaraan di Jepang
Plt Wakil Rektor Umum dan SDM UNS Solo, Muhtar membenarkan adanya penjatuhan sanksi disiplin untuk kedua petinggi MWA UNS tersebut.
"Suratnya saya ambil tanggal 4 Juli 2023 kemarin. Suratnya itu rahasia, jadi tidak boleh dititipkan," terang dia, Kamis (13/7/2023).
Dijelaskan sanksi yang dijatuhkan oleh keduanya ini berdasarkan Surat Keputusan (SK) Mendikbud Ristek Nomor 29985/RHS/M/08/2023 untuk Hasan Fauzi dan SK Mendikbud Ristek Nomor 29986/RHS/M/08/2023 untuk Tri Atmojo Kusmayadi.
SK tersebut tentang penjatuhan hukuman disiplin pembebasan dari jabatan sebagai guru besar menjadi pelaksana yakni tenaga pendidik.
"Dalam SK juga berbunyi, otomatis gelar guru besar sudah tidak boleh lagi dipakai oleh yang bersangkutan selama 12 bulan. Namun untuk gelar lain selain guru besar masih berlaku seperti gelar akademik jenjang S1 sampai S3," papar dia.
Baca Juga: Lulusan Cumlaude Ini Naik Sapi Hadiri Wisudanya di Kampus, Netizen: Ternyata Raju Kuliah di UNS
Selain itu masa keduanya juga sudah masuk melebihi masa pensiun. Karena untuk masa pensiun guru besar itu mencapai usia 70 tahun, sedangkan jabatan pelaksana itu 58 tahun.
"Kalau berdasarkan SK jabatan pelaksana itu adalah tenaga administrasi terbawah. Kalau guru besar itu usia pensiun 70 tahun, karena jadi pelaksana usian pensiun 58 tahun," sambungnya.
"Namun keduanya sudah melebihi usia jabatan pelaksana yang ditetapkan. Pak Hasan sekarang usia 61 jadi sudah lewat 4 tahun, sedangkan Pak Tri usia sekarang 60 tahun dan sudah lewat 2 tahun," lanjut dia.
Muhtar mengatakan berdasarkan isi SK tersebut keduanya telah melakukan pelanggaran sesuai pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 94 tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Dalam salinan SK Mendikbud Ristek tersebut disebutkan ada tiga pasal yang dilanggar oleh keduanya.
Ketika disinggung pelanggaran itu terkait pelaksanaan Pemilihan Rektor UNS pada 2022 lalu, Muhtar tidak menampik hal itu.
"Itu masuknya kategori pelanggaran berat. Secara detail kami tidak dijelaskan apa saja pelanggarannya. Karena itu berdasarkan investigasi yang pada saat itu dilaksanakan oleh Inspektur Jendral (Irjen) sudah sejak November 2022. Justru yang tahu itu yang bersangkutan, pelanggarannya apa saja bisa ditanyakan pada yang bersangkutan," tandasnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
Pilihan
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
-
7 Rekomendasi Tumbler Kekinian, Kuat Antikarat Dilengkapi Fitur Canggih
Terkini
-
Peran Krusial Inovasi dalam Visi Bebas Asap PMI: Komitmen untuk Pengurangan Risiko
-
Penceramah Kontroversial Zakir Naik Bakal ke Solo, Wali Kota Ingatkan Hal Ini
-
Believe: Air Mata Haru dan Kobaran Patriotisme Penuhi Solo Bersama Keluarga TNI
-
Empat Pesilat di Sukoharjo Jadi Korban Pembacokan OTK, 2 Motor Dibakar
-
Penceramah Kotroversial Zakir Naik Bakal ke Solo, Ini Respon FKUB hingga Kemenag