SuaraSurakarta.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menegaskan tidak ada iming-iming saat mengundang dan mengumpulkan dua kubu di Keraton Kasunanan Surakarta yang berkonflik di Loji Gandrung, Rabu (4/1/2023).
"Saya tidak pernah mengiming-imingi apa-apa. Saya kan tidak punya kepentingan apa-apa," ujar Gibran saat ditemui, Kamis (5/1/2023).
Gibran menjelaskan, jika keraton merupakan salah satu icon di Kota Solo dan bisa kembali terangkat.
Pada pertemuan kemarin, Gibran sudah menjelaskan 16 titik prioritas pembangunan di Kota Solo kedepannya. Tapi dari 16 titik prioritas pembangunan itu tidak ada Keraton Kasunanan Surakarta.
"Itu tak jelaskan ke Sinuhun, Gusti Ratu, Gusti Moeng dan gusti-gusti yang lain. Kenapa, karena saya tidak diberi kesempatan untuk menyentuh, wes itu tok dan saya tidak pernah mengiming-imingi apa-apa atau menjanjikan sesuatu tidak," paparnya.
"Tapi kalau saya diberi kesempatan, dikasih perintah langsung dari Sinuhun. Saya siap bergerak, itu tok dan sesimpel itu. Ya, sedih juga kita tidak bisa membangun," jelas dia.
Gibran menjelaskan, kalau itu sudah pasti akan dimasukan menjadi 17 titik prioritas pembangunan.
"Nek wes pasti tak leboke jadi 17 titik prioritas. Harus genap 20 titik prioritas, bertahap dan ditunggu saja," terangnya.
Sejak awal menjawab sebagai Wali Kota, penataan keraton sudah menjadi target. Karena keraton itu merupakan aset terbesar masyarakat Solo.
Baca Juga: Gibran Anak Jokowi Unggah Foto Anies di Selokan, Tambah Daftar Panjang Kontroversi
"Pasti sejak awal menjabat keraton memang jadi perhatian. Itu aset terbesarnya warga Solo," ungkapnya.
Gibran ingin penataan keraton itu harus besar, ada grand desain atau master plan yang besar. Karena kalau hanya perbaikan-perbaikan kecil tidak terlihat dan tidak bisa dirasakan banyak orang.
"Seperti Mangkunegaran, punya master plan, punya grand desain yang sudah dimatangkan. Makanya muncul taman pracima, pendopo dipercantik dan ada titik-titik lain yang akan kita sentuh," sambung dia.
"Saya penginnya seperti itu, kemarin itu yang saya jelaskan. Kalau masalah internal, saya bukan siapa-siapa dan tidak bisa intervensi. Yang bisa menyelesaikan itu dari keluarga sendiri, saya kan bukan keluarga, bukan darah biru," paparnya.
Gibran mengatakan dengan keadaan keraton yang sekarang ini, orang masih berminat ke museum keraton dan melihat kemegahan keraton.
Apalagi nanti kalau sudah direvitalisasi, sudah dipercantik pasti akan tambah ramai lagi pengunjung yang datang.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
Terkini
-
Politisi PAN Klaim Tak Tahu Ada Tunjangan: Itu Porsi dari Pemerintah Pusat
-
Politisi PAN Klaim Tak Tahu Ada Tunjangan: Itu Porsi dari Pemerintah Pusat
-
Mahasiswa dan Pelajar Muhammadiyah Gelar Aksi Damai, Ada Cek Kesehatan Gratis hingga bagi Sembako
-
Tegas! Wali Kota Batasi Event di Solo Selesai Jam 10 Malam, Ini Alasannya
-
Geger Sopir Bank Diduga Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar, Ini Kronologinya