SuaraSurakarta.id - Lembaga Dewan Adat atau LDA Keraton Kasunanan Surakarta mengubah nama KGPH Mangkubumi menjadi KGPH Hangabehi.
Perubahan nama dilakukan bertepatan dengan acara perayaan ke-91 Paguyuban Kawula Keraton Surakarta (Pokoso) di Sitihinggil Keraton Kasunanan Surakarta, Sabtu (24/12/2022).
"Perubahan nama sudah sesuai kesepakatan dari sentono dan abdi dalem keraton," terang Ketua LDA Keraton Kasunanan Surakarta, GKR Koes Moertiyah Wandansari, Sabtu (24/12/2022).
KGPH Mangkubumi (Hangabehi) merupakan anak tertua Raja Keraton Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII.
Sebenarnya saat menjadi KGPH Mangkubumi, para sentono dan abdi dalem sudah tidak sreg.
Karena Keraton Surakarta itu tidak pernah memakai Mangkubumi untuk anak laki-laki tertua.
"Walaupun kakaknya bapak saya juga Mangkubumi, tapi tidak baiklah itu. Jadi dari kesepakatan abdi dalem terutama dan sentono hari ini kita mengalih asmo (ganti nama) dari KGPH Mangkubumi ke KGPH Hangabehi," ungkap putri PB XII ini.
Menurutnya, nama Adipati Anom hanya bisa diberikan kepada putra raja dari permaisuri atau wanita yang dinikahi secara bhayangkari yang posisinya perawan.
Nama tersebut bisa diberikan kepada putra raja jika sang raja telah mangkat atau meninggal dunia.
Baca Juga: Geger Keraton Solo, Kapolresta: Kedepankan Mediasi, Kalau Ada Unsur Pidana Kita Proses
"Pemberian nama Hangabehi sama seperti kasus Sinuhun PB IX. Semua tidak di bhayangkari, jadi tidak bisa menjadi Adipati Anom dulu sebelum bapaknya meninggal," jelasnya.
Sementara itu, Kerabat Keraton Kasunanan Surakarta GKR Ayu Koes Indriyah menjelaskan kalau pergantian nama ini untuk lebih mendewasakan putra tertua PB XIII.
"Pertimbangan dari sentono itu untuk mendewasakan," sambung dia.
Biasanya gelar ini, lanjut dia, diberikan jika putra raja dianggap telah mampu melakukan tugas-tugas kenegaraan keraton.
"Biasanya melewati usia 30-35 tahun atau sudah memiliki istri dan anak," tandas adik Gusti Moeng ini.
Kontributor : Ari Welianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
KPK Periksa Ketua Kadin Solo Terkait Skandal Korupsi Jalur Kereta Api
-
Dipimpin Hakim yang Sama, Penggugat Citizen Lawsuit Ijazah Jokowi Protes Keras
-
Kasus Anak PAUD Digunting Alat Vitalnya, Ini Respon Wawali Solo Astrid Widayani
-
Ngeri! Alat Vital Siswa PAUD di Solo Digunting Temannya Usai Kegiatan Prakarya
-
Polresta Solo Tangkap Pelaku Pencurian Modus Ganjal ATM, Modusnya Bikin Geleng-geleng