SuaraSurakarta.id - Jembatan sasak dari bambu di atas Sungai Bengawan Solo yang menghubungkan Desa Gadingan, Sukoharjo dengan Kampung Sewu, Jebres, Solo menjadi jalur alternatif bagi pengendara selama jembatan Jurug dan Mojo ditutup total untuk perbaikan.
Bagi pengendara keberadaan jembatan sasak dinilai sebagai jalur tersingkat menuju lokasi tempat tinggal atau kerja.
Sejak, Senin (26/9/2022) kemarin, ada ribuan pengendara yang mengantri untuk menyeberang jembatan sasak bambu sepanjang 70 meter ini.
Kalau tidak ada penutupan jembatan Jurug dan Mojo yang menyeberang jembatan sasak hanya beberapa pengendara saja.
Baca Juga: Curhatan Warga Solo Perdana Gunakan Kompor Listrik: Awal-awal Jeglek, Masak Juga Tak Bisa Cepat
Untuk menyeberang jembatan sasak, pengendara dikenakan retribusi Rp 2.000. Dalam satu hari pengelola jembatan bisa mendapatkan Rp 5 juta.
Uang pemasukan tersebut dipakai untuk perawatan jembatan dan menggaji warga yang ikut membantu.
"Tidak sampai Rp 10 juta, paling sekitar Rp 5 juta," ujar pengelola jembatan sasak, Sugiono saat ditemui, Selasa (27/9/2022).
Menurutnya, uang tersebut dipakai untuk gaji karyawan yang jumlahnya mencapai 30 orang. Satu orang diberi Rp 100 ribu yang bekerja satu hari nonstop.
"Ini dijaga 24 jam. Jadi saat malam tetap ada jaga," kata warga Desa Gadingan, Sukoharjo ini.
Setiap harinya, lanjut dia, pasti jembatan ada yang rusak. Itu seperti bolong, atau patah dan itu semua langsung diperbaiki agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan.
"Kalau ada yang rusak langsung kita perbaiki. Jadi ada pengecekan secara rutin," ungkap dia.
Dengan jumlah 30 orang dibagi dua shif, siang dan malam. Untuk shif siang ada 20 orang yang jaga, sedangkan yang jaga malam hari ada 10 orang.
"Jadi 24 jam itu terus dipantau ketat oleh petugas, karena ada yang jaga. Saya juga kadang ikut memantau," sambung Bagong, sapaan akrabnya.
Untuk membuat jembatan sasak ini, Sugiyono harus merogoh kocek sekitar Rp 35 juta. Jembatan sasak dibuat dengan sekitar 100 bambu, 34 drum atau tong.
Sementara itu Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas Dishub Solo, Ari Wibowo mengatakan jika jembatan sasak ini bukan menjadi jalur alternatif yang ditentukan. Karena berpotensi rawan kecelakaan.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Meski Bertaruh Nyawa, Ini Alasan Warga Solo dan Sukoharjo Rela Sebrangi Jembatan Sasak Bambu Sungai Bengawan Solo
-
Potret Ratusan Pengendara Antre Menuju Jembatan Sasak Sungai Bengawan Solo, Menunggu Sejam Baru Nyebrang
-
Heboh Pernyataan Warga Solo Dinilai Terlalu Manja, Gibran Rakabuming Langsung Beri Respon Menohok
Tag
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
- Simon Tahamata Dihujat Pendukung RMS: Ia Berpaling Demi Uang!
Pilihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
Terkini
-
Buruan Ambil, 3 Link Dana Kaget Hari Ini, Tambahan Cuan Akhir Pekan
-
Tarif AS Mencekik Ekspor: Saatnya Prioritaskan Kekuatan Ekonomi Dalam Negeri
-
Dua Orang Tersangka, Dugaan Korupsi Alkes Dinas Kesehatan Karanganyar Capai Rp 13 Miliar
-
Bukan Kasmudjo, Jokowi Ungkap Sosok Pembimbing Skripsinya di UGM
-
Ijazahnya Asli Versi Bareskrim Polri, Jokowi ke Megawati: Saya Buka di Persidangan