Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 27 September 2022 | 16:05 WIB
Pengendara sepeda motor melewati Jembatan Sasak yang menghubungkan Solo dengan Sukoharjo, Selasa (27/9/2022). [ANTARA/Aris Wasita]

SuaraSurakarta.id - Dampak penutupan Jembatan Mojo dan Jurug untuk proses pembangunan cukup dirasakan warga Solo dan Sukoharjo.

Salah satunya ribuan warga yang memilih jalur alternatif menuju Solo maupun Sukoharjo yang  memanfaatkan Jembatan Sasak yang menghubungkan Kampung Sewu, Jebres, Kota Solo dengan Desa Gadingan, Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo.

Meski hanya terbuat dari bambu dan bertaruh nyawa, sejumlah orang memilih memanfaatkan jembatan tersebut karena merupakan jalur tersingkat menuju Solo.

Salah satu warga, Mulyanto, mengatakan biasanya melewati Jembatan Mojo untuk menuju tempat kerjanya di Pusat Grosir Solo (PGS).

Baca Juga: Bikin Iri, Agnez Mo Bagikan Video Bareng Justin Timberlake

Semenjak penutupan Senin (26/9/2022), ia mengaku mencari jalur alternatif lain agar tidak memutar terlalu jauh.

"Kalau lewat Jembatan Bacem kan terlalu jauh. Memang harus lebih pagi karena kalau mau nyeberang (menyeberang) kan harus antre," kata dia dilansir dari ANTARA, Selasa (27/9/2022).

Ia berharap, dengan perbaikan Jembatan Mojo bisa segera selesai sehingga bisa kembali beroperasi secara normal.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Surakarta Ari Wibowo mengatakan Jembatan Sasak sebetulnya bukan menjadi jalur alternatif yang ditentukan karena berpotensi rawan keselamatan.

"Secara kerawanan itu potensi rawan keselamatan, karena (jembatan hanya disusun, red.) di atas drum sehingga goyangan terasa, terakhir di ujung sangat menanjak," paparnya.

Baca Juga: Jembatan Mojo di Kota Solo Ditutup, Ribuan Warga Padati Jalur Alternatif

Sesuai aturan, salah satu jalur alternatif yang disarankan oleh pemerintah yakni melewati Jembatan Bacem.

Oleh karena itu, ia berharap, jembatan tersebut tidak menjadi jalur alternatif agar tidak terjadi kejadian yang tidak diinginkan.

"Nanti kami evaluasi. Harapan kami itu tidak jadi alternatif, nanti kami evaluasi agar tidak terjadi kejadian yang tak diinginkan," ujar dia.

Load More