SuaraSurakarta.id - Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa menilai perubahan penulisan nama Soekarno menjadi Sukarno dapat menghilangkan sejarah.
Hal itu menanggapi pernyataan Ketua Yayasan Bung Karno, Guruh Sukarnoputra meminta pada generasi muda untuk tidak salah menulis ejaan nama presiden pertama Ir Sukarno bukan ditulis Soekarno. Menurutnya, penulisan kata Soekarno adalah ejaan Belanda.
"Kalau pakai bahasa belanda yang dipakai itu (Soekarno). Itu jadi identik. Karena lahirnya pada masa penjajahan Belanda dan massa perjuangan. Jadi jangan terus dirubah," kata Teguh, Rabu (24/8/2022).
Teguh menilai jika nama Soekarno di rubah Sukarno itu menghilangkan sejarah. Ia pun menyerahkan sepenuhnya perubahan itu pada keluarga besar Bung Karno.
"Kalau saya seperti itu. Jadi tidak usah berdebat atas nama Su atau Soe. Tetapi terserah nanti seperti apa seluruh keluarga Bung Karno menyikapinya tidak hanya bicara personal ke publik," tegas dia.
Ia berharap perubahan penulisan nama Sukarno tidak sekedar wacana belaka, tetapi lebih bicara kongkret untuk disampaikan kepada pemerintah dan pemerintah menyikapi.
"Lebih baik dalam satu keluarga meluruskan dengan merujuk akta kelahiran Bung Karno," katanya.
Ia mengatakan perubahan nama itu bagi dirinya bukanlah sebuah hal yang prinsip. Terlebih orang umum membacanya sudah pasti Sukarno.
"Saya kira itu bukan prinsip. Karena bacanya tetap Sukarno. Nulisnya Soekarno bacanya tetap Sukarno," ucap dia.
Baca Juga: 'Para Penjaga Terakhir Bung Karno', Kisah Pejuang yang Nyaris Terlupakan
Ia menambahkan nama orang yang lahir pada 50-60an ke bawah nulisnya nama pakai "Oe". Ia mencontohkan penulisan nama orang tuanya Mulyadi ditulis Moelyadi karena itu benar ejaan Belanda.
"Harusnya dari atas dulu diluruskan. Jangan dibawah. Kalau secara nasional atas Sukarno diluruskan, kita baru ikut merubah," ujarnya.
Kontributor : Budi Kusumo
Berita Terkait
Terpopuler
- Mbah Arifin Setia Tunggu Kekasih di Pinggir Jalan Sejak 70an Hingga Meninggal, Kini Dijadikan Mural
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Gibran Ditangkap Bareskrim Polri, Kronologi Jadi Tersangka dan Kasusnya
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
Pilihan
-
Proyek Fiktif Hantam PTPP, KPK 'Obok-obok' Divisi EPC
-
Profil Vicky Kharisma, Suami Acha Septriasa yang Diisukan Cerai dan Co-parenting
-
Rebalancing MSCI Hari Ini, Saham-saham Ini Diprediksi Masuk Indeks
-
Harga Emas Antam Longsor, Hari Ini Jadi Rp 1.943.000 per Gram
-
Analisis Pengamat: Kepala Daerah Pro-Jokowi Dukung Bendera One Piece, Sinyal Politik?
Terkini
-
Perkuat Budaya Keselamatan Kerja, STT Warga Surakarta Gelar Pelatihan Ahli K3 Umum
-
Analisis Pengamat: Kepala Daerah Pro-Jokowi Dukung Bendera One Piece, Sinyal Politik?
-
Penggugat Mampu Beli Mobil Esemka, PT SMK: Terbukti Kita Berproduksi
-
Penggugat Bawa Mobil Esemka ke PN, Majelis Hakim dan Para Tergugat Lihat Langsung
-
LUX Surakarta: Destinasi Kuliner Baru di Solo yang Wajib Dicoba, Jauh dari Kata Membosankan