Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Minggu, 21 Agustus 2022 | 14:18 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendi saat menjadi keynote spiker di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki Sukoharjo. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki Sukoharjo menggelar reuni akbar peringatan setengah abad (50 tahun) berdiri pada Minggu (21/8/2022).

Hadir Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy sebagai keynote speaker,  pendiri ponpes Ngruki, Abu Bakar Ba'asyir, pimpinan pondok modern Darussalam Gontor, Hasan Abdullah Sahal.

Reuni akbar atau silaturahmi akbar tersebut dihadiri sebanyak 16.000 alumni Ponpes Al Mukmin Ngruki dari berbagai daerah di Indonesia.

Menko PMK, Muhadjir Effendy mengatakan selama 50 tahun Ponpes Al Mukmin Ngruki sudah menunjukkan dedikasi yang kuat untuk membangun Indonesia.

Baca Juga: Untuk Pertama Kalinya Ponpes Al Mukmin Ngruki Pimpinan Abu Bakar Ba'asyir Gelar Upacara HUT RI

Usia 50 tahun tersebut belum menunjukkan usia yang belum tua dan masih muda bisa terus berkembang.

"Usia 50 tahun bukan usia yang belum tua-tua amat untuk sebuah lembaga pendidikan. Kalau dibandingkan dengan Harvard sudah 800 tahun, dibanding dengan UGM sudah 77 tahun. Tentu saja 50 tahun usia yang belum tua-tua amat," terang dia saat ditemui di Ponpes Al Mukmin Ngruki, Minggu (21/8/2022).

Muhadjir menjelaskan, dengan usia setengah abad ini diharapkan bisa menjadi titik tolak bagi Ponpes Al Mukmin Ngruki untuk membuka lembaran baru.

Lembaran baru yang lebih mencerahkan, lembaran baru yang akan memberikan kesempatan para alumninya untuk memberikan yang terbaik. Sumbang yang terbaik untuk kepentingan umat, nusa dan bangsa.

"Waktu 50 tahun itu merupakan waktu yang cukup untuk membuat lompatan ke depan. Maka saya berharap ponpes Al Mukmin Ngruki ini membuat lembaran baru untuk mengisi masa depan," ungkap dia.

Baca Juga: Kali Pertama Ponpes Al Mukmin Ngruki Gelar Upacara HUT ke-77 Kemerdekaan RI

Menurutnya, boleh merefleksi kebelakang tapi jangan lama-lama harus segera bangkit untuk kedepan.

"Bentuknya semakin lebih terbuka , kemudian keterlibatan alumni yang sudah 16.000 itu. Alumni harus intens, ikut membangun bersama-sama bangsa Indonesia, karena alumni ini harus memperlakukan pondok ini sebagai rahim kedua setelah ibunya," paparnya.

"Jadi kecintaan dia, pengabdiannya harus bagaimana dia mengabdi kepada kedua orang tuanya. Kenapa, karena ini adalah almamater atau rahim, itu yang saya tekannya kepada alumni," jelas dia.

Selama ini sudah terbuka tapi belum terbuka amat. Nanti harus lebih terbuka lagi.

Muhadjir juga meminta kepada para alumni Ngruki untuk tidak malu-malu tapi harus berani. 

"Harus berani dan percaya diri kalau saya alumni Ponpes Al Mukmin Ngruki," sambungnya.

Muhadjir menambahkan, jika kedatangannya di Ponpes Al Mukmin Ngruki bukan atas keinginan pribadi. Tapi atas perintah Presiden Jokowi. 

"Pak Presiden, berpesan kepada saya untuk berikutnya ponpes Ngruki, saya diperintah beliau terus membantu memberikan dukungan. Maka saya mohon terus kerja sama antara pemerintah dengan Ponpes Al Mukmin Ngruki, saya harap ditingkatkan untuk di masa masa yang akan datang," pungkas dia.

Kontributor : Ari Welianto

Load More