SuaraSurakarta.id - Peran orang tua kini semakin bertambah di era transformasi digital salah satunya menjadi garda terdepan untuk sang buah hati terlindung dari kejahatan siber.
Selain menyiapkan anak untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan sosial di dunia nyata, kini orang tua juga wajib untuk menjadi garda terdepan memantau dan menuntun anak agar bisa bijak berselancar lewat dunia digital.
"Orang tua tidak boleh gaptek, orangtua harus jadi teman baik bagi anak dan jadi contoh nyata. Gunakan nada dan kalimat-kalimat yang menyenangkan bagi anak saat memberi tahu," kata Digital Traineer Graphologist Diana Alehteia dikutip dari ANTARA Kamis (11/8/2022).
Akibat pandemi COVID-19, adapatasi pengguna perangkat teknologi menjadi tinggi tidak hanya di kalangan pekerja tapi juga di kalangan anak-anak.
Kini setiap anak yang bersekolah rasanya lekat sekali dengan gawainya akibat kebiasaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia 2022, 71 persen anak-anak usia sekolah di Indonesia telah memiliki gawai pribadi, 79 persen di antaranya bahkan memiliki akses bebas menggunakan gawainya selain untuk belajar.
Tidak sedikit yang mengakses hiburan seperti menonton video dan bermain gim, serta menggunakannya juga untuk berkomunikasi dengan teman sebayanya.
Berkaca dari fakta itu, maka penting bagi orang tua menjadi garda terdepan bagi anak-anaknya memberikan pemahaman yang tepat agar sang buah hati tidak salah langkah di ruang digital.
Orang tua harus bisa memberikan semacam rambu-rambu, sehingga saat bertutur kata atau bersosialisasi lewat gawainya sang buah hati bisa bijak dan terhindar dari kejahatan siber.
Baca Juga: Awas Ancaman Kejahatan Siber di Roblox
Anak juga harus diberikan pemahaman bahwa ia tidak boleh sembarangan mengungkapkan data-data pribadinya seperti nama lengkap, alamat rumah, tempat tanggal lahir, ataupun hal-hal bersifat privat lainnya agar tidak menjadi korban pencurian data.
Di tengah kondisi pemberian akses bebas kepada gawai, orang tua ada baiknya mengimbangi hal tersebut dengan mengajak anak melakukan kegiatan fisik di luar ruangan.
Sebisa mungkin buat kesepakatan dengan anak terkait penggunaan gawai agar kehidupannya bisa seimbang baik di dunia maya maupun di dunia nyata.
Dengan demikian, orang tua tetap bisa menjaga anaknya tetap cakap sebagai talenta digital namun juga memiliki keseimbangan hidup sebagai mahluk sosial di dunia nyata.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bukan Jay Idzes, Pemain Keturunan Indonesia Resmi Gabung ke AC Milan Dikontrak 1 Tahun
- Roy Suryo Desak Kejari Jaksel Tangkap Silfester Matutina: Kalau Sudah Inkrah, Harus Dieksekusi!
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
Kevin Diks Menggila di Borussia-Park, Cetak Gol Bantu Gladbach Hajar Valencia 2-0
-
Calvin Verdonk Tergusur dari Posisi Wingback saat NEC Hajar Blackburn
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
Terkini
-
Polsek Kartasura Gelar Patroli Balap Liar dan Knalpot Brong, 15 Motor Diamankan
-
Jurus Jokowi di Isu Ijazah Palsu: Kalau Gaduh Terus, Saya yang Untung!
-
Jokowi Ditinggal? Manuver Cerdik Megawati Dukung Prabowo Usai Hasto Dapat Amnesti
-
Tom Lembong Dapat Abolisi, Hasto Kristiyanto Terima Amnesti, Ini Komentar Jokowi
-
Politisi PDIP Sebut Pemilu Raya PSI 'Sepak Bola Gajah', Ini Komentar Tegas Jokowi