Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 29 Juni 2022 | 16:47 WIB
Anggota Juwita di Klaten saat memeriksa balita. [Dok Pemprov Jateng]

"Angka kematian bayi lahir juga turun, yang awalnya 4 kasus, sekarang hanya 1 kasus," imbuhnya.

Ia berharap, Juwita 1000 Harta mampu menginspirasi daerah lain untuk mendukung program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng dalam mengurangi angka stunting, kematian ibu dan bayi.

"Harapannya di daerah lain juga dapat membuat inovasi-inovasi untuk mendukung program dari Pemprov Jateng," harapnya.

Sementara, Dewi Purwanti Ningsih mengaku lebih tenang dan aman menjalani kehamilan karena mendapat pengawasan dari Puskesmas setempat.

Baca Juga: Ungkap Pendanaan Khilafatul Muslimin, Polres Klaten: Infak Wajib dan Sukarela Para Jamaah

"Ya, lebih tenang karena selalu diawasi. Ini hamil yang ke empat, dan anak kedua. Semoga sehat dan lahir bisa lancer dan normal," tandasnya.

Diketahui, program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng di Jateng terus dilgalakkan. Data riset di Jateng, pada 2013, angka stunting mencapai 37 persen. Jumlah itu turun pada 2018 menjadi 31 persen. Pada 2021, data riset mandiri angka stunting di Jateng turun menjadi 19,9 persen.

Load More