SuaraSurakarta.id - Jagat media sosial (medsos) digemparkan aksi penyelamatan heroik sebuah becak motor atau bentor yang nyaris dihantam sebuah kereta api.
Diketahui, lokasi itu berada di palang pintu perlintasan double track KAI Stasiun Srowot, Kabupaten Klaten.
Peristiwa ini tersebut terjadi pada Minggu, (26/6/2022) hingga terekam CCTV dan viral di media sosial.
Melansir Timlo.net-jaringan Suara.com, Sugeng Widodo, (48) warga Desa Gondangan, Kecamatan Jogonalan, Klaten, saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut.
Dia menceritakan, bentor tersebut berpenumpang dua orang, tiba-tiba menerobos palang pintu Stasiun Srowot.
“Kejadian pada Minggu siang, sekitar pukul 12.00 sampai 13.00 WIB, kendaraannya jenis bentor ada penumpang dua orang, tiba-tiba jalan terus dari arah timur ke utara, padahal palang pintu tertutup,” katanya.
Saat kejadian, ada dua kereta yang melintas. Yang pertama adalah kereta listrik, KRL di lintasan jalur satu, dari arah Yogya menuju Solo.
Sedangkan di jalur dua, ada KA Pasundan dari arah Solo menuju Yogyakarta.
Beruntung saat kejadian petugas palang pintu Kereta Api, di perlintasan Srowot langsung menarik bentor itu untuk menepi.
Baca Juga: Brak! Mobil Tertabrak Kereta Api, Seorang PNS Lolos dari Maut
Meski penumpang sempat terlempar dan jatuh dari bentor, namun semuanya berakhir dengan selamat.
“Saat itu ada dua kereta di jalur satu dan selang sebentar ada kereta cepat dari timur di jalur dua. Petugas palang yang jaga, langsung lari dan menarik bentor untuk minggir,” terang Sugeng.
Manager Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta/ Supriyanto saat dikonfirmasi, Senin siang, (27/6/2022) menjelaskan, kejadian bentor berpenumpang yang nekat menerobos perlintasan kereta, sangat membahayakan keselamatan bagi perjalanan kereta api, dan pengemudi serta penumpang bentor tersebut.
“Aturan di perlintasan sebidang sudah jelas. Untuk itu KAI selalu mengimbau agar pengguna jalan raya selalu berhati-hati saat akan melewati perlintasan sebidang,” jelasnya.
Pihaknya menegaskan, ada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 114 yang mengatur hal ini. Pada perlintasan sebidang antara jalur kereta api dan jalan, pengemudi kendaraan harus berhenti, jika melanggar akan berakibat fatal dan merugikan banyak pihak.
”Aturan yang pertama, berhenti ketika sinyal sudah berbunyi, palang pintu kereta api sudah mulai ditutup, dan jika ada isyarat lain, lalu mendahulukan kereta api, dan yang terakhir memberikan hak utama kepada kendaraan yang lebih dahulu melintasi rel,” tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Terbaik, Ideal untuk Gaming dan Kerja Harian
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
Terkini
-
7 Fakta Sengketa Dana Hibah yang Mengguncang Keraton Kasunanan Surakarta
-
Cerita Rasino, Guru Tuna Netra Sejak Lahir di Solo, Punya Metode Mengajar Sendiri
-
Hikayat Absurd Yoedo Prawiro: Polisi Rahasia Klaten Justru Jadi Raja Maling yang Licin
-
4 Link DANA Kaget Spesial Warga Solo, Rejeki Nomplok hingga Rp149 Ribu
-
7 Susunan Kabinet Baru PB XIV Purboyo, Langkah Berani Bangun Keraton Solo Modern