SuaraSurakarta.id - Kasus perusakan tembok bekas Keraton Kartasura memasuki babak baru.
Tim Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) menegaskan ada unsur tindakan pidana.
Hal itu disampaikan PPNS Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jateng, Harun Alrasyid usai gelar perkara di Kantor BPCB di Prambanan, Klaten.
Selain itu, Haru menyampaikan penanganan dugaan perusakan tembok pagar Karaton Kartasura ditingkatkan statusnya. Semula penyelidikan menjadi penyidikan dengan pemeriksaan saksi tambahan.
"Hasil gelar hari ini, kita tingkatkan dari Pengawasan, Pengamatan, Penelitian dan Pemeriksaan (Wasmatlitrik) menjadi penyidikan," kata Harun dilansir dari Ayosolo.id--jaringan Suara.com, Selasa (24/5/2022).
Haru menguraikan, wasmatlitrik ini sama halnya dengan penyelidikan dalam kepolisian. Dengan begitu, pendalaman pemeriksaan dilakukannya. Termasuk menambah saksi, dimana sudah ada 8 saksinya diperiksa.
"Menambah saksi, termasuk ahli juga akan masuk di sana," terang dia.
Ia tidak merinci asal unsur saksi tambahan ini yang nantinya diperiksa. Diterangkannya saksi sebelumnya dari unsur di antaranya pembeli tanah, pemilik warung di sekitar tembok Keraton Kartasura, ketua RT hingga Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Sukoharjo dan operator alat berat.
"Dalam penyidikan, dari hasilnya akan ditentukan tersangka atas dugaan itu, " tandasnya.
Baca Juga: Tim Kejagung RI Turun Tangan Kasus Perusakan Benteng Bekas Keraton Kartasura, Ini Hasilnya
Pemeriksaan saksi delapan orang ini dilaksanakan selama dua hari di Polsek Kartasura. Dengan dinaikkan status penyidikan maka penyitaan barang bukti bisa dilakukannya.
Perihal eskavator dipastikan masih dalam pengamanan pihaknya sesuai prosedur.
"Eskavator dalam pengaman kita. Kalau nanti di sana (di lokasi), rawan rusak, karena kita tidak bisa mengontrol 100 persen, " ujarnya.
Terpisah, Ketua Forum Budaya Mataram, Dr BRM Kusumo Putro mempertanyakan keberadaan eskavator yang raib bak ditelan bumi.
Sebagai alat bukti dalam dugaan kasus perusakan justru dilihatnya tidak berada di lokasi. Untuk kebutuhan penyelidikan waktu itu tidak boleh sembarangan diambil tanpa prosedur.
"Eskavator salah satu barang bukti penting yang dipakai untuk menjebol tembok bekas Keraton Kartasura. Saat ini hilang entah ke mana,” tegas Kusumo.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
Terkini
-
Kapok! ASN Pemkot Solo Pelaku Pelecehan Seksual Kini Jadi Petugas Kebersihan
-
Darul Amanah FC Bertanding di Youth Tournament, Kiai Fatwa: Ini Syiar Pesantren di Sepak Bola
-
Blak-blakan! Bos PT Sritex Ungkap Alasan Ogah Simpan Uang Miliaran di Bank
-
UNS Usulkan Mahasiswi yang Bunuh Diri dari Jembatan Jurug Tetap Diwisuda, Begini Prosesnya
-
Kaget Uang Rp 2 Miliar Ikut Disita Kejagung, Petinggi PT Sritex: Itu Tabungan Pendidikan Anak