SuaraSurakarta.id - Bulan Ramadhan disambut suka cita oleh umat Islam. Tak hanya itu saja, bulan puasa selalu memunculkan tradisi unik di berbagai wilayah
Termasuk di Desa Ngadiluwih, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar. Warga di sana menggelar on the road beralaskan daun pisang.
Tak sekadar buka bersama, tradisi itu diadakan untuk menyambut para perantau yang mudik ke Kabupaten Karanganyar.
Salah satu panitia, Munir menjelaskan, warga menjalani tradisi makan bersama, mengingat para perantau tidak bisa melakukan makan bersama dengan keluarganya.
"Acara buka bersama bersama on the road ini diadakan setiap akhir Bulan Ramadan, untuk menyambut para perantau yang datang dari perantauan," ungkap Munir, Senin (25/4/2022).
Munir menyebutkan menu yang disajikan adalah nasi putih, lalapan, trancam (sejenis pecel dengan bumbu sambel kepala), gereh (ikan asin) dan sambel.
"Lebih ke makanan tradisional yang sering dikangenin warga perantauan. Akhir Ramadan ini sudah banyak perantau yang mudik sehingga warga dan jamaah bisa berbaur di acara ini," jelas Munir.
Dia memaparkan, acara buka bersama tersebut bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi dengan semua masyarakat di desa itu meski lama terpisah jarak lantaran mereka merantau ke luar daerah Karanganyar.
"Mempererat persaudaraan dan memberikan kesempatan kepada para perantau menikmati kebersamaan di kampung kami. Bukber diadakan di depan masjid desa kami sepanjang 100 meter digelar tikar dan pengganti piringnya daun pisang," ujar dia.
Baca Juga: Serunya Festival Long Bumbung Sambut Ramadhan di Karanganyar
Susilowati, salah seorang warga yang merantau ke daerah Tangerang mengaku sudah beberapa kali melakukan tradisi yang sudah digelar selama tujuh kali ini, namun sempat berhenti mengikuti tradisi itu lantaran adanya pandemi Covid-19 dan adanya larangan mudik beberapa saat lalu.
"Akhirnya setelah dua tahun tidak merasakan tradisi buka bersama di sini sekarang bisa menikmati tradisi ini lagi. Ya, dua tahun lalu kan kita para perantau tidka bisa mudik karena ada Covid-19," ucapnya.
Dirinya bercerita pengalamannya bisa buka bersama dengan warga dan para perantau lainnya yang mempersatukan perantau dari berbagai kota.
"Sampai kampung langsung buka bersama di sini bisa guyub (kebersamaan) dan menunya yang selama ini jarang didapat kalau di perantauan," pungkas dia.
Kontributor : Budi Kusumo
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Satreskrim Polresta Solo Tangkap Sopir Bank Jateng Bawa Lari Uang Rp 10 Milyar
-
Hampir 2 Dekade Mewarnai Dunia, INDACO Satu-satunya Perusahaan Cat Indonesia Tanpa Lisensi Asing
-
Wali Kota Cabut Status Siaga Darurat Kota Solo, Kondisi Kota Pulih dan Aktivitas Warga Normal
-
Polres Sukoharjo Amankan Dua Pemuda Pengguna Tembakau Gorila, Begini Kronologinya
-
Kasus Sopir Bank Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar, Polisi Temukan Keberadaan Mobil