SuaraSurakarta.id - Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid meninjau langsung lokasi pagar bekas Keraton Kartasura yang dijebol, Minggu (24/4/2022) siang.
Ditemani Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, Hilmar Farid juga meninjau dan berkeliling di kawasan Keraton Kartasura.
Pada kesempatan tersebut, Hilmar Farid mengatakan jika pagar yang mengalami kerusakan itu adalah bagian dari satu situs yang lebih besar sesungguhnya.
"Langkah pertama yang paling konkrit ini berhenti dulu melakukan kegiatan. Saya sudah koordinasi dengan Bupati, BPCB, dan TACB," ujar dia saat ditemui di sela-sela meninjau situs bekas Keraton Kartasura, Minggu (24/4/2022).
Menurutnya, jika tembok ini sekarang merupakan objek diduga cagar budaya (ODCB). Yang berarti Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya sudah berlaku.
"Saya tadi mendengar kajian dari TACB mengenai seluruh situs ini sudah rampung. Harapan saya setelah diserahkan ke Bupati tidak terlalu lama dikukuhkan," katanya.
Hilmar pun bersyukur juga bahwa terlalu jauh untuk kerusakannya. Tadi juga sudah cek dengan BPCB, ini kalau restorasi bagaimana. Tapi ini akan dipelajari dulu, batu bata apakah masih mungkin dikembalikan.
"Kita bersyukur juga bahwa kerusakannya belum terlalu jauh walaupun sudah ada penanganan sementara. Kalau soal restorasi akan dikaji lebih mendalam lagi," papar dia.
Pihaknya pun akan duduk bareng dengan semua stakeholder, karena pemerintah tidak bisa sendirian untuk menangani masalah ini. Karena kalau sudah ditetapkan tidak diikuti dengan rencana yang clear untuk kedepannya tidak bisa jalan.
"Nanti akan duduk bareng, karena ini tanggung jawab semua tidak hanya pemerintah. Bahwa penetapan oleh pemerintah clear, bahwa nanti ada rencana untuk melakukan pemugaran dan itu akan dibicarakan secara detail," kata dia.
Tapi langkah yang tidak kalah penting dalam melihat peristiwa ini, masyarakat juga perlu dibantu dan diberitahu. Bahwa mereka itu hidup di dalam satu wilayah yang ada cagar budayanya.
"Maka tidak bisa masyarakat mau bangun ini terus besok jadi tidak bisa. Harus mengecek atau koordinasi dengan Bupati sebagai pemilik wilayah dengan dibantu TACB," ungkapnya.
"Tentu kita tidak mau mengalami, orang yang namanya cari sejahtera pasti dibantu gimana jalan keluarnya," sambungnya.
Mudah-mudahan dengan adanya duduk bersama semua stakeholder masalah ini bisa selesai. Jadi arah kedepannya mau kemana, biar masing-masing tidak punya rencana sendiri-sendiri.
"Mungkin nanti setelah lebaran atau pertengahan Mei pertemuan akan digelar. Jadi nanti lengkap yang bikin aturan-aturannya termasuk DPRD mengenai anggaran," imbuh dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
Terkini
-
Jurus Jokowi di Isu Ijazah Palsu: Kalau Gaduh Terus, Saya yang Untung!
-
Jokowi Ditinggal? Manuver Cerdik Megawati Dukung Prabowo Usai Hasto Dapat Amnesti
-
Tom Lembong Dapat Abolisi, Hasto Kristiyanto Terima Amnesti, Ini Komentar Jokowi
-
Politisi PDIP Sebut Pemilu Raya PSI 'Sepak Bola Gajah', Ini Komentar Tegas Jokowi
-
Jokowi Bantah SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu, Namun Sebut Organisasi Ini