SuaraSurakarta.id - Warga Bunder RT 15 RW 03 Kelurahan Kedung Waduk Kecamatan Karang Malang, Sragen, Sukarno (49) mampu mengubah biji kapuk yang disebut Klenteng menjadi minyak goreng alternatif.
Biji kapuk yang termasuk limbah, biasanya langsung dibuang. Tapi setelah tahu manfaat biji kapuk, membuat Sukarno tidak lagi dibuang tapi diolah menjadi minyak goreng.
"Klenteng ini kan sebenarnya limbah dan dibuang, yang diambil cuma kapuknya. Lalu tahu kalau bisa dibuat minyak, akhirnya biji kapuk tidak dibuang," ujar Sukarno saat ditemui, Sabtu (19/3/2022).
Awalnya, Sukarno menjual kain kasur dengan menyediakan kapuk. Dalam kapuk ada bijinya klenteng, sempat bertanya-tanya kenapa bijinya tidak dipakai atau diolah.
Baca Juga: Harga Minyak Goreng di Jember Tembus Rp25 Ribu per Liter
Kemudian lihat-lihat di media sosial (medsos) dan youtube buat apa, lalu melihat ada yang diolah jadi minyak. Ia pun tertarik untuk mengolah klenteng jadi minyak tapi tidak punya alatnya.
Kemudian cari alat-alatnya lewat medsos juga, bisa dapat alatnya tapi ke Jakarta. Ia pun langsung ke Jakarta untuk membeli alat-alat yang dibutuhkan.
"Awalnya ikut-ikutan atau coba-coba memproses dan ternyata jadi. Belum sempurna, tidak tahu jualnya dimana, terus yang beli siapa belum tahu, Ide ini muncul 6 tahun lalu dan ini dijual curah," katanya.
Setelah bisa produksi banyak susah untuk menjualnya dan ditawarkan pun belum laku. Padahal sosialisasi sudah dilakukan baik langsung ke masyarakat atau lewat medsos.
Meski belum laku tetap produksi, kemudian ada teman sopir suruh jual ke pabrik pakan ternak. Ia pun menawarkan ke sana dan suruh bawah sampel ke pabrik.
Baca Juga: Puan Maharani Kena Getah Celotehan Megawati, Instagramnya Diserbu Nyinyiran 'Kerupuk Rebus'
Ternyata laku dan disuruh menunggu tiga hingga empat hari, nanti akan dihubungi lagi dan disuruh kirim.
"Jadi teman yang ngasih tahu punya minyak biji klenteng tidak. Dulu ada 150 drum dan itu diambil semua, itu dari Semarang. Sekarang banyak yang ngambil dari berbagai daerah. Itu yang ngambil para pengepul," katanya.
Dalam satu hari, dengan dua mesin beroperasi bisa memproduksi minyak klenteng 200 kilo dengan sekitar 2 ton biji kapuk. Diakuinya, banyak permintaan dari berbagai daerah tapi terkendala mesin karena hanya punya dua unit mesin saja.
Biji kapuk juga terbatas, karena satu tahun itu hanya berbuah satu kali. Jadi susah cari bahan bakunya untuk memproduksi lebih banyak, sementara bahan bakunya dikirim dari daerah di Jawa Timur, yakni Ponorogo.
"Kendalanya cuma alat dan bahan bakunya, kalau bahan bakunya melimpah bisa produksi banyak. Kalau permintaan itu banyak, dari Jakarta satu hari lima ton saja diambil," ungkap dia.
Proses Pembuatan
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Kemarin Koar-koar, Mertua Pratama Arhan Mewek Usai Semen Padang Tak Main di Liga 2
- Simon Tahamata Dihujat Pendukung RMS: Ia Berpaling Demi Uang!
- Resmi! Bek Liga Inggris 1,85 Meter Tiba di Indonesia Akhir Pekan Ini
- Rekomendasi Aplikasi Penghasil Uang Resmi Versi Pemerintah Mei 2025, Dapat Cuan dari HP!
- Lesti Kejora Dipolisikan karena Cover Lagu Yoni Dores, Ariel NOAH Pasang Badan: Kenapa Dipidanakan?
Pilihan
-
Hasil Drawing Piala Dunia U-17: Timnas Indonesia U-17 Langsung Bertemu Brasil
-
Wacana Dana Parpol Naik 10 Kali Lipat, Wakil KPK Sebut Agar Tidak Ada Korupsi
-
5 Rekomendasi Sunscreen Terbaik 2025, Anti Aging Auto Bikin Glowing
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP di Bawah Rp5 Juta, Layar AMOLED Lensa Ultrawide
-
5 Rekomendasi HP Xiaomi Rp 1 Jutaan dengan Spesifikasi Gahar Terbaik Mei 2025
Terkini
-
Sambangi Warga Karanganyar, Ahmad Luthfi: Cukup Bawa KTP, Manfaatkan Program Speling
-
Dua Pekan Operasi Aman Wonogiri, 7 Tersangka Diciduk dari 4 Kasus Kriminal
-
Mantan Bos PT Sritex Jadi Tersangka Kasus Korupsi, Ini Respon Tim Kurator
-
Buruan Ambil, 3 Link Dana Kaget Hari Ini, Bisa untuk Bayar Spotify hingga Netflix
-
Buruan Ambil, 3 Link Dana Kaget Hari Ini, Tambahan Cuan Akhir Pekan