Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Sabtu, 19 Maret 2022 | 18:46 WIB
Proses pembuatan minyak dari bahan baku biji kapuk yang disebut klenteng. [Suara.com/Ari Welianto]

Untuk proses pembuatannya sendiri, awal kapuk dijemur terlebih dahulu. Kemudian proses memisahkan kapuk dengan biji klenteng dengan memakai blower. 

Setelah biji kapuk terkumpul banyak lalu diambil dan dijemur dua hingga tiga jam. Selesai dijemur langsung diproses untuk dijadikan minyak

Biji yang dipakai itu masih baru, kalau yang bijinya sudah lama tidak bisa dipakai. Karena sudah keropos, jadi dipilah-pilah dulu.

"Ini tidak membutuhkan waktu lama, satu hari bisa jadi. Biji yang dipakai pokoknya yang masih baru," sambungnya.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng di Jember Tembus Rp25 Ribu per Liter

Saat proses pembuatan minyak itu ada ampas atau limbahnya. Ada dua jenis ampas yang dikeluarkan, satu buat pupuk dan satunya buat pakan ternak, seperti Sapi dan Kambing. 

Untuk ampasnya juga dijual dan sudah ada yang mengambil. Pupuk dijual Rp 1.700 per kilo, satu minggu itu dapatnya hanya 1 ton.

Sedangkan untuk yang buat pakan ternak dijual Rp 3.500 per kilo. Itu per minggu dapatnya sekitar 8 ton hingga 8,5 ton. 

Awal-awal pembuatannya, sering dipakai pribadi buat goreng-goreng tapi disuling dulu atau disaring. Tapi itu proses butuh waktu lama dan makan tenaga, untungnya juga sedikit terus tidak dilanjutkan. 

Bahkan warga sekitar juga mencoba pakai minyak olahan ini dan tidak ada masalah.  

Baca Juga: Puan Maharani Kena Getah Celotehan Megawati, Instagramnya Diserbu Nyinyiran 'Kerupuk Rebus'

"Dulu tak pakai buat goreng krupuk, tetangga-tetangga juga pakai. Dari pemerintah pernah kesini untuk mengecek tapi tidak ada respon setelah itu," terang dia. 

Bahkan sempat mengajukan atau mengurus ke pemerintah kabupaten (Pemkab) Sragen dan BPOM untuk izin. Tapi karena prosesnya sulit akhirnya tidak jadi lanjut, pernah juga diteliti oleh perguruan tinggi (PT).

"Pernah pas awal-awal. Tapi tidak ada proses selanjutnya, akhirnya berhenti dan mau mengurus lagi malas. Kalau ada yang mengajak kerjasama siap, saya siap menyuplai minyak curah," tandasnya.

Kontributor : Ari Welianto

Load More