SuaraSurakarta.id - Budayawan Solo, Raden Surojo memuji sikap legawa atau lapang dada GPH Paundrakarna usai gagal menjadi penerus pemimpin Mangkunegaran atau Mangkunegara X.
Dengan begitu, tidak ada sandungan dalam pelantikan GPH Bhre Cakrahutama Wira Sudjiwo sebagai penerus adipati Mangkunegara X.
Cucu presiden pertama Indonesia, Ir Soekarno itu bakal didudukan atau dinobatkan sebagai Pangeran Sepuh.
"Hal ini untuk menatap ke depan Mangkunegaran lebih baik dalam menghadapi persoalan yang akan datang," kata Surojo, Kamis (9/3/2022)
Surojo memaparkan, posisi Pangeran Sepuh sebagai solusi dan cukup strategis untuk terus menjaga sinergitas dalam Mangkunegaran.
"Jabatan pangeran sepuh itu sangat prestise setingkat setelah Mangkunegara, ini grade tertinggi. Diberikan setelah penetapan penerus tahta," tandasnya.
Selanjutnya tugas Pangeran Sepuh ini disesuaikan bidangnya sekaligus sebagai paranporo atau penasehat Mangkunegara nantinya.
"Pangeran Sepuh nanti tugasnya akan ditentukan setelah dilantiknya Mangkunegara X. Tergantung Mangkunegara maupun seseuh nantinya," terang Surojo.
Dengan talenta Paundra tersebut menurutnya banyak bidang yang bisa dikerjakan seperti sebagai kepala pemerintahan, bidang pengembangan kebudayaan, dan pariwisata.
Baca Juga: Persiapan Jumenengan KGPAA Mangkunegara X, Sejumlah Titik di Pura Mangkunegaran Akan Diamankan
Namun yang dilihatnya nanti yakni penasehat dan diserahi sebagai sesepuh upacara adat. Menurutnya upacara adat ini tidak sembarang menangani meskipun ada pengageng atau pejabat pelaksana.
"Apa yang terjadi di keluarga ya untuk keluarga," tandasnya.
Ia meyakini keluarga Soekarno yang disampaikan Paundrakarna bisa memahami atas keluarga Mangkunegaran sekarang.
Kemungkinan putra tertua mendiang Mangkunegoro lX ini untuk kembali berpolitik dengan memajukan budaya di Indonesia.
Surojo kembali yakin kalau pertemuan dengan mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo ada kaitannya juga dengan politik praktis.
"Mas Paundra ini pernah menjadi anggota DPRD Solo dari PDIP. Juga memiliki potensi unfuk dunia kesenian. Dia dibutukan pemikirannya dalam seni dan budaya. Ini pandangan saya," tegas Surojo.
Berita Terkait
Terpopuler
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
- 3 Klub yang Dirumorkan Rekrut Thom Haye, Berlabuh Kemana?
- Pemain Liga Inggris Rp 5,21 Miliar Siap Bela Timnas Indonesia di SEA Games 2025
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
Pilihan
-
Adu Kokoh Maarten Paes vs Emil Audero: Siapa Pilihan Kluivert di Kualifikasi Piala Dunia 2026?
-
Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Senjata Rahasia Garuda di Jeddah?
-
5 Untung Rugi Jay Idzes ke Torino: Lonjakan Karier atau Tantangan Berisiko?
-
Selamat Tinggal Mees Hilgers! FC Twente Tak Sabar Dapat Duit Rp120 Miliar
-
Satu Kota Dua Juara: Persib dan Satria Muda Siap Cetak Sejarah Baru
Terkini
-
Mural One Piece Bikin Geger Solo, Ada yang Dihapus, Ada yang Bertahan
-
Inisiatif Puspo Wardoyo: SPPG Kembali Dibuka di Solo, Fokus Penuhi Kebutuhan Anak Sekolah
-
Kader PDIP Diminta Dukung Pemerintah, FX Rudy: Nggak Barter dengan Hasto Kristiyanto!
-
Transaksi Soloraya Great Sale Tembus Rp 10,7 Triliun, Ini Kata Gubernur Jateng
-
Screening Film Panggil Aku Ayah: Bawa Warga Solo Banjir Air Mata