Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Senin, 14 Februari 2022 | 20:10 WIB
Rumah terduga teroris di Dukuh Ngunut, Desa Bentakan, Kecamatan Baki, Sukoharjo. [Suara.com/Ari Welianto]

"Kaget juga ada warganya yang ditangkap," terang dia yang juga istri Ketua RT 02 RW 05 Dukuh Ngunut Desa Bentakan ini.

Luri mengakui, jika warganya itu orangnya baik dan tidak pernah neko-neko, tidak pernah macam-macam.

"Kesehariannya baik, tidak pernah neko-neko, tidak pernah apapun. Kalau diminta untuk iuran atau apa pasti mengasih," tutur dia.

Aktivitasnya itu kerja terus pulang sore, kemudian ibadah di masjid juga biasa. Setelah salat magrib atau isya itu langsung, dalam keseharian pun tidak ada orang yang datang ke rumahnya.

Baca Juga: Buntut Peristiwa Perusakan Kafe di Kartasura, Polres Sukoharjo Tangkap 4 Pelaku, Motifnya Balas Dendam

"Jadi kayak warga biasa, berangkat kerja jam 8 dan pulang jam 4 atau jam 4,30. Sama warga sering menyapa, kapan itu ada undangan di TPQ, kasih saran dan masukan yang bagus, baiknya itu kalau TPQ dibeginikan," paparnya.

"Setiap ada kegiatan keagamaan atau ramadhan dan ke jatah pun untuk takjil bersedia," ucap dia.

ARB, itu aslinya warga Dukuh Kembangan Desa Mancasan dan di sini tempat warisan dari neneknya. Kemudian oleh orang tuanya dibangunkan rumah dan dikasihkan ke yang bersangkutan.

"Jadi rumah di sini itu warisan dari ibunya. Pindah sini 2-3 tahunan, di rumah buka toko snack dan pelayanannya bagus," ujar Luri.

Beberapa hari lalu tidak pernah melihatnya dan tahu-tahu pagi tadi pukul 09.00 WIB ada penggeledahan.

Baca Juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Sukoharjo, Ini Identitas dan Deretan Barang Buktinya

Di rumahnya pun tidak pernah dipakai untuk kegiatan atau kedatangan orang luar. Karena selama pandemi ini jika ada kegiatan harus ijin dan itu juga tidak ada.

Load More