Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Senin, 14 Februari 2022 | 20:10 WIB
Rumah terduga teroris di Dukuh Ngunut, Desa Bentakan, Kecamatan Baki, Sukoharjo. [Suara.com/Ari Welianto]

"Setiap ada kegiatan keagamaan atau ramadhan dan ke jatah pun untuk takjil bersedia," ucap dia.

ARB, itu aslinya warga Dukuh Kembangan Desa Mancasan dan di sini tempat warisan dari neneknya. Kemudian oleh orang tuanya dibangunkan rumah dan dikasihkan ke yang bersangkutan.

"Jadi rumah di sini itu warisan dari ibunya. Pindah sini 2-3 tahunan, di rumah buka toko snack dan pelayanannya bagus," ujar Luri.

Beberapa hari lalu tidak pernah melihatnya dan tahu-tahu pagi tadi pukul 09.00 WIB ada penggeledahan.

Baca Juga: Buntut Peristiwa Perusakan Kafe di Kartasura, Polres Sukoharjo Tangkap 4 Pelaku, Motifnya Balas Dendam

Di rumahnya pun tidak pernah dipakai untuk kegiatan atau kedatangan orang luar. Karena selama pandemi ini jika ada kegiatan harus ijin dan itu juga tidak ada.

"Tahu-tahu saya dihubungi suruh ke tempat ini, ada polisi banyak banget, ada tentara dan Densus juga. Saya datang terus tanya, ada apa pak dan dijawab tidak apa-apa bu dan disuruh tenang," tandas dia. 

Saat penggeledahan memang sudah minta ijin, tapi warga tidak tahu penggeledahan untuk apa. 

"Saya tidak tahu penggeledahan untuk apa. Tadi Pak Sriyono (kadus Ngunut) cari suami saya tapi tidak ada, yang ikut itu Pak Sriyono," pungkasnya.

Kontributor : Ari Welianto

Baca Juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Sukoharjo, Ini Identitas dan Deretan Barang Buktinya

Load More