Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 13 Januari 2022 | 17:23 WIB
Warga memadati kawasan Jembatan Pasar Gede, Solo, yang dihiasi lampion Imlek, Rabu (15/1/2020) malam. Pemandangan seperti ini tidak akan bisa ditemui pada perayaan Imlek 2021.[Solopos/Nicolous Irawan]

SuaraSurakarta.id - Perayaan Tahun Baru Imlek akan digelar di Kota Solo. Hal itu tentu saja membuat sebagian orang bahagia menyambut tahun baru china pada 1 Februari 2022 mendatang.  

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan daerah setempat kembali menyemarakkan Imlek, salah satunya dengan memasang lampion, setelah dua tahun vakum akibat pandemi COVID-19.

"Sudah disiapkan Pak Martono (Ketua Panitia Bersama Imlek 2022 Kota Solo, red.), nggak ada Grebeg Sudiro dan lain-lain. Kami hanya ingin gereget Imlek ada," kata dia di Solo, Jawa Tengah, Kamis (13/1/2022).

Dia menjelaskan nantinya tidak akan diselenggarakan berbagai kegiatan terkait dengan perayaan itu yang sifatnya mendatangkan banyak orang.

Baca Juga: Antisipasi Penularan COVID-19, Pemkot Solo akan Lanjutkan Surveilans Usai Vaksin Anak

"Hanya ada seremonial, ada liong, tidak ada 'event' (kegiatan) ramai yang penting ada penanda ini Imlek, nggak ada kerumunan orang," katanya.

Ia berharap, masyarakat bisa menikmati kembali kemeriahan Imlek meskipun sederhana karena situasi masih pandemi.

"Jangan sampai Imlek yang sudah dua tahun tidak ada, ini tidak ada lagi. Itu kan semuanya harus bisa menikmati," katanya.

Ketua Panitia Bersama Imlek 2022 Kota Solo Sumartono Hadinoto mengatakan perayaan Imlek kali ini hanya akan diselenggarakan secara sederhana.

"Kami dari panitia Imlek terus terang belum berani karena melihat situasi saat ini. Biasanya ini dua tahun tidak ada Imlek kok ini tidak ada lagi," katanya.

Baca Juga: Kaesang Dilaporkan ke KPK, Pengamat: Saham Rp 100 M Tak Masuk Akal, Uang dari Mana Itu?

Ia mengatakan hal yang membedakan antara perayaan Imlek kali ini dengan tahun-tahun sebelumnya, salah satunya panitia hanya akan memasang 1.000 lampion.

"Biasanya kami pasang hingga 5.000 lampion, biasanya mendatangkan dari China. Kalau tahun ini seadanya, mungkin nggak ada 1.000 lampion yang kami pasang, Shio juga hanya satu di balai kota," katanya.

Nantinya juga akan ada penampilan barongsai sebagai simbol tolak bala.

"Barongsai akan main keliling jalan, terakhir akan ke balai kota untuk melaporkan, harapannya agar Solo bebas pandemi," katanya.

Load More