SuaraSurakarta.id - Kualitas air sumur di Desa Tawangrejo Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten berasa payau atau asin. Tidak itu saja, air juga berkapur.
Menyadur dari Solopos.com, Kualitas air sumur dangkal atau sumur gali berasa payau atau asin dan berkapur karena konon desa tersebut dan wilayah sekitarnya merupakan bekas lautan purba.
Untuk mencukupi kebutuhan air bersih. Selama ini warga mengandalkan pasokan air dari sumur Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas). Selain itu, warga masih mencukupi air bersih mengandalkan dari para penyalur air.
Salah satu penyalur air bersih di wilayah Desa Tawangrejo, Kecamatan Bayat, Wahyudi, 40, mengatakan selama 10 tahun terakhir menjalankan usaha penyalur air bersih melayani warga di wilayah Bayat dan Cawas. Sumber air bersih berasal dari mata air yang ada di Kecamatan Kebonarum.
“Sumber air dari Umbul Brintik. Air diantar menggunakan tangki dengan tarif per tangki Rp250.000 kemudian ditampung dalam bak,” kata Wahyudi saat ditemui di Desa Tawangrejo, Kamis (9/12/2021).
Dalam sehari, Wahyudi melayani pembelian air bersih sebanyak 150 jeriken ukuran 20 liter. Per jeriken dikenai tarif Rp3.000 dan diantar ke masing-masing rumah warga. Rata-rata setiap keluarga membeli air bersih hingga 10 jeriken yang cukup untuk kebutuhan rumah tangga sekitar 10 hari.
Wahyudi mengatakan ada tiga pelaku usaha penyalur air bersih menggunakan jeriken di wilayah Bayat. Soal permintaan air bersih ketika musim hujan, dia mengatakan tak mengalami penurunan.
Wahyudi menjelaskan sebagian warga di Bayat terutama di Tawangrejo mengandalkan kebutuhan air bersih sehari-hari dari para penyalur jasa air bersih. Hal itu karena air sumur rata-rata berasa asin. “Air dari sumur banyak mengandung kapur dan berasa asin,” kata dia.
Dia mengakui di beberapa wilayah sudah dibangun sumur Pamsimas. Hanya, sebagian warga memanfaatkan air Pamsimas tersebut untuk kebutuhan mandi serta mencuci. Warga masih mengandalkan kebutuhan air konsumsi dan memasak dari para penyedia jasa penyalur air bersih.
Baca Juga: Catat! 48 Guru di Klaten Meninggal Dunia Karena Terpapar Covid-19
Kepala Desa Tawangrejo, Susanta, mengatakan tak sulit untuk mendapatkan air dari sumur dangkal di desa stempat. Namun, mayoritas air yang keluar dari sumur dangkal berasa asin serta berkapur. “Rata-rata kedalaman sumur gali 7-10 meter. Tetapi air yang keluar berasa payau dan berkapur,” kata dia.
Susanta menjelaskan upaya untuk mendapatkan sumber air bersih di bawah tanah desa setempat. Tetapi, tak semua upaya itu bisa mendapatkan air layak konsumsi.
Pamsimas
Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Tawangrejo, Abadi, menjelaskan ada lima lokasi sumur Pamsimas di Desa Tawangrejo yang selama ini memasok kebutuhan air warga di Tawangrejo. Tak semua sumur Pamsimas itu memiliki kualitas air bagus.
“Yang bagus kualitas air sumur Pamsimas di Dukuh Jetis. Pernah dilakukan pemeriksaan ke laboratorium kalau air dari sumur ini sebenarnya aman ketika dikonsumsi langsung,” kata Abadi.
Disinggung kualitas air dari sumur dangkal yang selama ini dibikin warga, Abadi juga menjelaskan berasa asin serta berkapur. Alhasil, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan air bersih dengan menggali sumur yang lebih dalam melalui Pamsimas.
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Mengenang Kedekatan Sang Maestro Dalang Ki Anom Suroto bersama Puspo Wardoyo
-
Sempat Ditunjukkan Ijazah Asli Jokowi, Ini Respon Relawan Projo
-
Budi Arie Akui Ada Arahan dari Jokowi, Tetap Dukung Pemerintah Prabowo-Gibran
-
Ketum Projo Budi Arie Temui Jokowi, Ini yang Dibahas
-
Didukung Akar Rumput Jadi Ketua DPD PDIP Jateng, Ini Respon FX Rudy