Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Kamis, 25 November 2021 | 21:07 WIB
Ilustrasi guru mengajar di kelas. [Pexels/Andrea Piacquadio]

SuaraSurakarta.id - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Kabupaten Klaten mencatat sebanyak 48 guru di Klaten meninggal dunia terpapar Covid-19.

Guna mencegah persebaran virus corona, ribuan guru yang tergabung sebagai anggota Bersinar diwajibkan tetap disiplin menaati protokol kesehatan (prokes).

“Sepanjang pandemi Covid-19 ini terdapat 48 guru yang meninggal dunia karena terpapar virus corona. Di antara puluhan guru yang meninggal itu ada yang belum lama menjadi guru hingga sudah menginjak usia 30 tahun dan di atas 50 tahun. Kami pun memberikan santunan ke anggota keluarga dari guru yang meninggal dunia,” kata Demikian penjelasan Ketua PGRI Klaten, Sunardi dikutip dari Solopos.com--jaringan Suara.com, Kamis (25/11/2021).

Sunardi mengatakan ribuan guru yang tergabung di PGRI Klaten diwajibkan terus mendukung program pemerintah di tengah pandemi Covid-19. Hal itu diwujudkan dengan menaati seluruh prokes.

Baca Juga: Cerita Kodim Wonosobo Jemput Santri Ikuti Vaksinasi Covid-19

“Kami selalu melaksanakan prokes sesuai ketentuan. Kami juga punya tabung oksigen yang sewaktu-waktu bisa digunakan anggota PGRI [saat terpapar virus corona]. Dalam rangkaian HUT PGRI dan HGN ini, kami juga menggelar bakti sosial berupa donor darah yang diikuti 300 peserta [selain itu memasang spanduk peringatan HUT PGRI dan HGN 2021, lomba tenis lapangan, ziarah, dan perayaan HUT yang dihadiri bupati Klaten],” katanya.

Koordinator Penanganan Kesehatan Satgas PP Klaten, Cahyono Widodo, mengimbau seluruh elemen masyarakat terus meningkatkan prokes di tengah pandemi Covid-19.

Hal itu seperti, memakai masker dengan baik, menjaga jarak, rutin mencuci tangan pakai sabun, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Hingga Rabu (24/11/2021), di Klaten masih terdapat penambahan satu kasus Covid-19.

“Jumlah kasus kumulatif covid-19 di Klaten sebanyak 34.825 kasus. Sebanyak empat orang menjalani perawatan/isolasi. Sebanyak 31.898 orang dinyatakan sembuh. Sebanyak 2.923 orang telah meninggal dunia,” tegas Cahyono Widodo.

Baca Juga: Surveilans di Solo Dilakukan Lagi, Ada Siswa Positif Covid-19

Load More