Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 23 November 2021 | 15:00 WIB
Petugas sedang berjaga dalam tes urin bagi ASN di Balaikota Solo. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menjalani tes urine di Pendapi Gede Balaikota Solo, Selasa (23/11/2021).

Tes urine ini sebagai upaya deteksi dini untuk mengetahui apakah ada di lingkungan ASN yang terindikasi menjadi penyalahgunaan narkoba.

"Ada 400 ASN yang menjalani tes urine. Ini langkah awal untuk deteksi ini, apakah ada ASN terindikasi menjadi penyalahguna narkoba," terang Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Solo, Triatmo Hamardiyono saat ditemui di Balaikota Solo, Selasa (23/11/2021).

Triatmo menjelaskan, sejauh ini belum pernah ditemukan adanya kasus penyalahgunaan narkoba di lingkungan ASN. 

Baca Juga: Disembunyikan Dalam Kotak Rokok, 3 Pengedar Sabu Asal Kukar Diamankan Polresta Samarinda

Nanti kalau ada yang positif akan dilakukan assessment, kalau sedang mengkonsumsi obat dan obat itu legal dengan resep dokter tidak masalah.

"Kan memang ada jenis obat untuk orang sakit itu yang mengandung narkotika. Jadi kita cek lagi kalau hasilnya ada yang ditemukan negatif," ungkap dia. 

Setiap tahun selalu dilakukan tes urin bagi ASN, hanya tahun 2020 lalu saja tidak digelar. Selain di ASN, juga digelar di lingkungan pendidikan dan masyarakat.

"Sosialiasi terus kita lakukan di semua lapisan masyarakat, instansi negara dan swasta," sambungnya.

Diakuinya jika Kota Sola berada diperingkat dua dibawah Kota Semarang di Jawa Tengah dari ungkap kasus narkoba. 

Baca Juga: Dijenguk Kapolda, Begini Kondisi Terkini Iptu Lukas yang Ditabrak Bandar Narkoba

Ada juga beberapa wilayah di Kota Solo yang rawan dengan penyalahgunaan dan peredaran. Sehingga terus dilakukan pencegahan untuk mengantisipasi adanya penyalahgunaan dan peredaran narkoba di Kota Solo.

"Di Jawa Tengah untuk ungkap kasus narkoba nomor dua. Kita terus antisipasi jangan sampai semakin tinggi," imbuhnya. 

Kepala Bidang Pembinaan Kesejahteraan, dan Kinerja Aparatur Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Solo, Siti Handayani mengatakan ASN yang ikut tes urin diambil dari semua OPD di lingkungan Pemkot, termasuk kecamatan.

Siti memaparkan, jika ada ASN yang terjerat akan ditindak tegas. Beruntung, sejauh ini ASN di lingkungan Pemkot Solo bersih dari narkoba.

"Jadi ini upaya prespektif untuk pencegahan. Hasilnya nanti akan disampaikan ke pimpinan (kepala dinas), hasil keluar kapan kita belum tahu nanti akan koordinasi dengan BNN," ucap dia.

Sementara itu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menambahkan pastinya ada sanksi tegas jika ada ASN yang terlibat. 

"Mudah-mudahan ini hasilnya negatif seperti tahun-tahun sebelumnya. Kita monitor terus," paparnya.

Gibran meminta kepada BNN bisa memperluas sampling ini ke pengemudi ojek online (ojol) atau kurir. 

"Saya hanya menyarankan ke BNN saja dan ini untuk antisipasi. Solo memang tinggi di Jateng, makanya kita antisipasi dengan tes urin dan akan kita perketat," tandas dia.

Kontributor : Ari Welianto

Load More