Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 10 November 2021 | 07:00 WIB
Langah AH Nasution atau Abdul Haris Nasution terhenti di Prambanan, Kabupaten Klaten saat akan menyelamatkan Presiden Soekarno di Yogyakarta. [Istimewa]

SuaraSurakarta.id - Kabupaten Klaten memiliki jejak perjuangan pahlawan guna mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Salah satunya jejak perjalanan Jenderal Besar TNI Abdul Haris Nasution atau yang akrab disapa A.H. Nasution. 

A.H. Nasution bersama pasukannya ketika melancarkan strategi perang gerilya melawan penjajah pernaih singgah di Kabupaten Klaten

Menyadur dari Solopos.com, Saat agresi militer Belanda II pada 1948, pasukan Belanda menduduki Yogyakarta yang kala itu menjadi ibu kota RI. Selain itu, pasukan Belanda menawan presiden, wakil presiden, dan para pejabat pemerintah sipil maupun militer.

Saat penyerangan terjadi, A.H. Nasution bersama rombongan sendang berada di Jawa Timur. Mendapatkan laporan peristiwa penyerangan Belanda, A.H. Nasution bergegas kembali ke Yogyakarta. Namun, perjalanan mereka terhenti sampai di daerah Prambanan, Klaten, lantaran Belanda sudah menguasai Yogyakarta.

Baca Juga: Wanita di Klaten Tewas Diracun, Ternyata Sempat Cekcok dengan Kakak Ipar

A.H. Nasution bersama rombongan lantas menuju ke wilayah utara atau mengarah ke lereng Gunung Merapi. Dari stasiun Srowot, mereka berjalan kaki hingga ke Desa Taskombang dan singgah di salah satu rumah.

Tempat yang kali pertama digunakan persinggahan rombongan A.H. Nasution yakni rumah Parto Wirjono, Kades pertama Taskombang. Lokasinya berada di tengah permukiman Dukuh Jumblengan.

Hingga kini, keaslian rumah joglo itu masih terjaga meski sebagian kayu mulai lapuk dan warna cat memudar dimakan usia. Rumah itu kini ditempati cucu Parto Wirjono.

Tak banyak cerita yang diketahui warga setempat terkait aktivitas A.H. Nasution beserta pasukannya di rumah tersebut. Namun, warga memastikan 90 persen keaslian rumah itu masih terjaga. Termasuk tempat duduk dan meja kerja yang pernah digunakan A.H. Nasution.

Kondisi rumah di Dukuh Jumblengan Desa Taskombang, Kecamatan Manisrenggo, Klaten, yang pernah menjadi tempat persembunyian A.H. Nasution ketika terjadi agresi militer Belanda II 1948. Foto diambil Minggu (7/11/2021). (Solopos.com/ Taufiq Sidik Prakoso)

Salah satu warga Dukuh Jumblengan, Anis Rohmad, 46, mengatakan A.H. Nasution sempat berada di rumah itu selama beberapa hari. Setelah tinggal di tempat itu, A.H. Nasution lantas berpindah ke Desa Kepurun.

Baca Juga: Kasus Tewasnya Wanita di Klaten: Ada Racun di Air Minum, Garam Dapur, dan Susu Anak Korban

Kades Taskombang, Aris Sumarno, mengatakan bangunan rumah yang pernah ditempati A.H. Nasution sempat digunakan untuk kegiatan TK sekitar 1985. A.H. Nasution sendiri pernah sekali mendatangi rumah tersebut pada 1993.

Load More