SuaraSurakarta.id - Aliansi Mahasiswa UNS Solo, melakukan aksi demo di Halaman Kampus pada Senin, (1/11/2021).
Dalam aksi Mahasiswa UNS Solo itu mereka menuntut pihak Rektorat untuk bersikap tegas dalam kasus meninggalnya Gilang Endi Saputra saat mengikuti Diklatsar Menwa.
Dari pantauan dilapangan, aliansi mahasiswa bergerak melakukan aksi demo dari Gedung SPMB UNS, lalu melakukan longmarch ke Gedung Rektorat UNS.
Dalam aksi itu beberapa tuntutan disampaikan oleh Presiden BEM UNS Solo, Zakky Musthofa Zuhad didepan para Tim Evaluasi UNS Kasus Meninggal GE.
Pertama, Rektorat UNS harus bersikap tegas dan transparan segala bentuk tindak pidana dan informasi terkait kasus Gilang Endi Saputra serta memberikan keadilan untuk korban dan keluarga.
Kedua, Rektorat UNS dan Menwa juga harus bertanggung jawab atas meninggalnya korban Gilang.
Ketiga, Rektorat UNS diharapkan meninju ulang relevansi dan akan membubarkan Menwa UNS jika terbukti melanggar peraturan Rektor nomor 26 tahun 2020.
Setelah menyuarakan tiga tuntutan itu, langsung ditanggapi Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Prof. Ahmad Yunus.
Prof. Ahmad Yunus mengatakan saat ini pihak UNS masih menunggu hasil penyidikan Pihak Kepolisian untuk memutuskan tidak lanjut pembubaran Menwa UNS.
Baca Juga: Mahasiswa Meninggal Saat Diklat Menwa, UNS Diminta Fair Jelaskan Sebab Kematian Gilang
"Pertama kami tidak menerima kekerasan dalam bentuk apapun, Kedua kita masih menunggu hasil penyelidikan terhadap kasus ini dan Ketiga saat ini kami belum menerima hasil autopsi dari pihak kepolisian," ungkapnya di Depan Gedung Rektorat UNS.
Ia menambahkan saat ini Tim Evaluasi UNS masih bekerja untuk melakukan analisis data yang mereka kumpulkan.
"Data-data masih kami kumpulkan dan Tim Evaluasi masih berkerja," ujarnya.
Ketua Tim Evaluasi UNS Sunny Ummul Firdaus, mengatakan belum mendapatkan informasi lebih lanjut terkait informasi tersebut.
Untuk itu Sunny meminta kepada Aliansi Mahasiswa UNS untuk membantu mengumpulkan data untuk keadilan kasus ini.
"Kami harap bisa dibantu untuk bertemu, sehingga kami bisa mendapatkan data terhadap kasus ini, karena kami tidak bekerja berdasarkan isu dan fakta," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Roy Suryo Akui Bakal Road Show Buku 'Jokowi's White Paper' di 100 Kota di Indonesia
-
Sambangi Solo, Roy Suryo dan Dokter Tifa Kompak: Ijazah Jokowi 99,9 Persen Palsu!
-
Iriana Jokowi Ulang Tahun, Anies Baswedan hingga Erick Thohir Kirim Karangan Bunga
-
Wali Kota Solo Silaturahmi ke Habib Alwi Masjid Riyadh, Perkuat Sinergi Umaro dan Ulama
-
Momen Hari Batik di Solo: Bentangan Kain Batik Terbesar Berukuran 20 x 7 Meter