SuaraSurakarta.id - Meninggalnya mahasiswa Universitas Sebelas Maret atau UNS Solo membuat duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. Polisi pun terus mengusut fakta-fakta kegiatan mahasiswa yang sampai menelan korban jiwa tersebut.
Menyadur dari Solopos.com, Rektor Universitas Sebelas Maret yang disingkat UNS Solo, Jamal Wiwoho, meminta maaf kepada keluarga Gilang Endi Saputra, mahasiswa yang meninggal dunia saat mengikuti Diklat Resimen Mahasiswa atau Menwa UNS, Minggu (24/10/2021).
Rektor UNS Solo mendukung segala upaya untuk mengusut kematian Gilang agar kasus itu menjadi terang benderang. Hal itu disampaikan Rektor saat acara doa bersama peringatan tujuh hari meninggalnya Gilang Endi, Sabtu (30/10/2021) malam.
Kegiatan itu digelar secara luring di kediaman Gilang di Dayu, Karangpandan, Karanganyar, serta daring via Zoom. Rektor bersama sejumlah pejabat kampus dan civitas academica UNS mengikuti kegiatan doa bersama untuk korban diklat Menwa UNS Solo itu secara virtual.
“Saya memohon maaf atas kejadian yang menimpa Gilang Endi saat diklat Resimen Mahasiswa. Semoga almarhum diberi rahmat Tuhan, khusnul khatimah. Keluarga yang ditinggal juga diberikan keikhlasan,” ujar Jamal.
Rektor menegaskan kampus tak memberikan toleransi sedikit pun pada praktik kekerasan seperti yang terjadi di diklat UKM bernama lengkap Korps Mahasiswa Siaga (KMS) Batalion 906 Jagal Abilawa itu.
Jamal mengatakan kalangan akademik, khususnya mahasiswa dan lulusan UNS mestinya dapat menjadi teladan yang baik.
Menyerahkan Pengusutan ke Polisi
Menurut Rektor, kampus maupun civitas academica di UNS sudah sepakat menyerahkan pengusutan kasus Gilang ke aparat kepolisian. “Biarkan masalah ini diselesaikan sesuai UU, sehingga nanti semua jelas siapa saja yang harus bertanggung jawab,” katanya.
Baca Juga: Resmi! Menwa UNS Dibekukan Terkait Kasus Kematian Mahasiwa
Kehadiran Rektor di acara doa bersama tersebut menjadi kemunculan pertamanya di publik seusai diklat Menwa UNS Solo berujung maut mencuat sepekan lalu. Sebelumnya pernyataan kampus soal kasus Gilang lebih banyak diwakili Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNS Ahmad Yunus serta Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS Sutanto.
Belakangan dosen senior Fakultas Hukum UNS, Sunny Ummul Firdaus, turut angkat bicara sebagai Ketua Tim Evaluasi KMS. Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNS Solo, Zakky Musthofa Zuhad, menilai Rektor mestinya memberi pernyataan langsung pada publik terkait kasus Menwa.
Menurut Zakky, kehadiran Jamal secara virtual saat doa bersama belum cukup. Perlu pernyataan sikap secara tegas di hadapan mahasiswa serta masyarakat sebagai bukti komitmen kampus pada keadilan.
“Memang betul beliau hadir saat doa bersama kemarin, tapi kami butuh pernyataan langsung secara publik. Rektor adalah pemimpin tertinggi di kampus,” tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
KGPH Mangkubumi Dinobatkan PB XIV, Kubu PB XIV Purboyo Bakal Tempuh Jalur Hukum
-
Momen Haru Wiranto Antar Jenazah Istri ke Peristirahatan Terakhir, Doa dan Tangis Pecah di Pemakaman
-
Wong Solo Merapat! Saldo DANA Kaget Rp299 Ribu Siap Bikin Hidup Makin Ceria, Sikat 4 Link Ini!
-
Komitmen Golkar di Tengah Tantangan Ekonomi: Alia Noorayu Laksono Turun Bantu Ratusan Keluarga
-
10 Babak Perebutan Takhta Keraton Solo: Kisah Lengkap Dua Putra Raja yang Saling Mengklaim