Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 01 November 2021 | 11:51 WIB
Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. [Solopos]

SuaraSurakarta.id - Kota Solo seringkali juga disebut Kota Surakarta. Namun, kedua nama tersebut mempunyai perbedaan dan sejarah tersendiri. 

Apakah kamu sudah tahu perbedaan dari Kota Solo dan Surakarta?

Menyadur dari Solopos.com, nama kota yang dipimpin oleh Gibran Rakabuming Raka ini kerap disebut Solo dan Surakarta. Padahal dua nama tersebut adalah dua hal yang berbeda.

Hal ini juga membuat bingung para pendatang yang bermukim di Kota Solo dan sekitarnya. Mereka penasaran apa sih yang membedakan Kota Solo dan Surakarta?

Baca Juga: Viral Sopir BST Bantu Turunkan Perempuan Tunanetra, Gibran: Apresiasi untuk Bapak Wahyu

Menjawab hal tersebut, Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret UNS Solo, Prof Warto menyinggung soal sejarah kota dengan jumlah penduduk lebih dari 500.000 jiwa ini.

Sebelum mengetahui perbedaan Solo dan Surakarta, Prof Warto menceritakan awal mula kota ini berdiri dengan nama Sala.

“Itu nama yang punya sejarah panjang. Jadi, Kota Solo yang sekarang kita kenal itu kan awalnya dari sebuah perpindahan kerajaan dari Kartasura ke Surakarta tahun 1745,” ujar dia, Senin (1/11/2021).

Pada masa itu, seiring kedatangan orang-orang Belanda, penyebutan nama Sala yang semula menggunakan huruf “a” berubah menjadi “o” sehingga pelafalannya berubah menjadi Solo.

Sebelum menjadi kota seperti saat ini, Sala hanya merupakan sebuah desa yang merupakan lokasi berdirinya Keraton Surakarta Hadiningrat.

Baca Juga: Beli Persis Solo, Kaesang Pangarep Mengaku Rugi Terus: Wujud Pengabdian Saya

“Sala itu sebuah desa yang ditempati untuk Keraton Surakarta Hadiningrat dengan penguasanya Pakubuwana. Apa bedanya Sala dengan Surakarta? Kalau Surakarta adalah nama kerajaan sama dengan Keraton Kartasura setelah pindah ke Desa Sala,” tambah ahli sejarah ini.

Sedangkan, nama Solo atau Sala adalah penyebutan populer atau yang umum di masyarakat. Selain itu, Surakarta juga digunakan sebagai nama eks karesidenan yang terdiri dari tujuh wilayah di Soloraya, yakni Boyolali, Sragen, Wonogiri, Klaten, Karanganyar, Solo, dan Sukoharjo.

Load More