SuaraSurakarta.id - Jajaran Satreskrim Polresta Surakarta berhasil membongkar dugaan praktik pembuatan Kartu Tanda Pendudukan (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) palsu.
Hal ini terungkap saat KTP dan KK palsu ini digunakan untuk mengajukan pinjaman uang di Bank.
Kasatreskrim Polresta Surakarta, AKP Djohan Andika menjelaskan kasus praktiK pemalsuan KTP dan KK terungkap setelah ada laporan dari korban S dan A. Mereka mengaku nomor induk kependudukan (NIK) miliknya digunakan seseorang untuk pengajuan hutang di Bank.
"Jadi S ini yang dipalsukan KTPnya, yang A dipalsukan Nomor induk KK-nya, kebetulan mereka anak dan ayah," ujar Kasatreskrim, Senin, (18/10).
Baca Juga: Ngakak, KTP Masuk Mesin Cuci, Warganet Prihatin Bentuknya Seperti Pisang Aroma
"S sendiri meduga, NIK nya bisa tersebar, karena beberapa bulan yang lalu dompet beserta KTPnya hilang, serta sempat menyebarkan info kehilangan di Media Sosial tanpa mensensor NIK yang bersangkutan," urai Kasatreskrim.
Singkat cerita, diketahui ada seseorang wanita dengan inisial F mengajukan hutang disalah satu bank di Kota Bengawan. Saat dicek, antara NIK dengan dengan data dari Dispendukcapil berbeda. Pihak bank memberi kabar pemilik NIK.
Kepolisian sendiri, lanjutnya, berhasil mengamankan F beberapa jam pasca laporan dari S dan A. Dari pengakuan F, teryata dia menbuat KTP dan KK Palsu tersebut dari Biro Jasa di Bandung, Jawa Barat.
"Kita lakukan penjemputan terhadap tersangka W, yang merupakan pemilik biro jasa tersebut, w ini juga wanita," ujarnya.
Dari hasil pengeledahan dilokasi, kepolisian juga menemukan banyak lembaran blangko dan KTP kosong yang diduga akan menjadi bahan baku pembuatan dokumen palsu.
Baca Juga: KTP Kegulung Mesin Cuci, Warganet: Bentuknya Mirip Pisang Aroma
Tak berhenti sampai disitu, ditemukan pula 65 stempel Dispendukcapil palsu dari berbagai daerah.
"Si F ini mengetahui biro jasa pembuatan KTP dan KK palsu ini dari Medsos. Untuk harganya satu KTP dijual Rp. 500 ribu, untuk KK juga segitu. Dari pengakuan tersangka W, dia sudah dua tahun beroprasi. Sedang kita dalami audah berapa kali dia membuat KTP dan KK palsu. Blangko-blangko katanya dia cetak sendiri," ujar Djohan.
Sekilas mata, lanjut Djohan, memang KTP dan KK ini sekilas sama. Namun apabila dicermari pasti akam ketahuan kalau dokumen tersebut palsu.
Dari sisi desain foto yang kurang rapi. Ditambah salah dalam penulisannya.
"Kalau kop KTP asli, seharusnya ditulis Kota Surakarta, namun pada KTP buatan W ini tertulis Kabupaten Surakarta. Kemudian pada KK, memang tulisannya Kota Surakarta. Namun yang pejabat yang menandatangani Kepala Dispendukcapil Kabupaten Wonogiri. Kita sudah konfirmasi, baik dengan Dispendukcapil Surakarta maupun Wonogii, dan keduanya menegaskan kalau dua dokumen palsu ini benar-benar palsu," urai Djohan.
Semua barang temuan dari kantor W disita guna barang bukti. Kedua wanita ini diganjar dengan pasal 263 dan 264 KUHP tentang pemalsuan dokumen berharga dengan ancaman hukuman malsimal 8 tahun penjara.
Kontributor : Budi Kusumo
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Pilihan HP Samsung Murah Harga Rp1 Jutaan: RAM 6 GB, Performa Terbaik
- Keluarkan Rp7 Juta untuk Tebus Ijazah Eks Satpam, Wamenaker Noel: Perusahaan Membangkang Negara
- 8 Rekomendasi HP Harga Rp1 Jutaan Spesifikasi Tinggi: Layar AMOLED, Kamera 50 MP!
- 5 Mobil Keluarga Terbaik yang Kuat Tanjakan, Segini Beda Harga Bekas vs Baru
- 6 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 40 Juta: Cocok untuk Pemula dan Ramah di Kantong
Pilihan
-
Daftar Rekomendasi Mobil Bekas Favorit Keluarga, Kabin Lapang Harga di Bawah Rp80 Juta
-
6 Mobil Bekas Kabin Luas Bukan Toyota, Harga di Bawah Rp80 Juta Pas Buat Keluarga!
-
3 Mobil Toyota Bekas di Bawah Rp80 Juta: Kabin Lapang, Hemat Bensin dan Perawatan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
Terkini
-
Dari Keraton Solo untuk Nusantara: Peken Jasindo Gaungkan Semangat Budaya dan Ekonomi Inklusif
-
Peken Jasindo Disambut Antusias, Pelaku UMKM dan Difabel Rasakan Dampak Nyata
-
Lokasi KKN di Boyolali Bakal Didatangi Rismon Sianipar, Jokowi Beri Tantangan Balik
-
Siap Maju Ketum PSI, Jokowi Klaim Dapat Dukungan DPW, Bakal Turun Gunung?
-
Berlangsung di Keraton Solo, Peken Jasindo 2025 Hadirkan Semangat Budaya dan Ekonomi Kerakyatan