Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 29 September 2021 | 11:52 WIB
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat meninjau Vaksinasi di keraton kasunanan surakarta. (Espos/Mariyana Ricky)

SuaraSurakarta.id - Pemerintah terus mempercepat vaksinasi di daerah. Kota Solo ternyata sudah melebihi target. 

Capaian vaksinasi di Kota Solo sudah melebihi target capaian vaksinasi nasional. Hingga kini, vaksinasi Covid-19 di Kota Bengawan sudah mencapai 115%.

Menyadur dari Solopos.com, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan sesuai arahan Presiden Jokowi, vaksinasi ditarget bisa mencapai 70% dalam skala nasional pada September 2021.

Dia menilai capaian vaksinasi di Kota Solo sudah bagus, namun capaian vaksinasi di Soloraya masih perlu ditingkatkan.

Baca Juga: 51 Titik Lokasi dan Jadwal Vaksin Bekasi Kota, Tersedia Sinovac, Pzifer dan Astra Zeneca

“Kalau aglomerasinya di Soloraya alhamdulilah sudah 50%-an, kalau Kota Solonya sudah 115% . Tapi kan Kota Solo banyak sekali orang dari luar. Kan lebih banyak daripada orang yang KTP Solo,” kata Menkes kepada wartawan saat meninjau vaksinasi di Pagelaran Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Rabu (29/9/2021).

Menkes Budi menyampaikan terima kasih kepada Pemkot Solo serta Raja Keraton, Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi dan lain-lain yang telah menyukseskan program vaksinasi di Kota Bengawan.

“Saya juga terima kasih karena sudah dibuka [vaksinasi] non-KTP Solo. Itu penting sekali karena baru 50%-an aglomerasi di sekitar Solo,” ujar Menkes.

Disinggung mengenai pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM), Menkes mengakui belum semua guru divaksin Covid-19. Oleh sebab itu, vaksinasi dengan menyasar kalangan guru akan diutamakan.

“Kalau anak-anak umumnya yang terkena [covid-19] itu kecil sekali. Kalau pun kena biasanya tanpa gejala dan gak masuk RS. Tapi guru-gurunya yang harus [divaksin] karena mereka juga yang bicara [di kelas],” paparnya.

Baca Juga: India Bolehkan Vaksin Novavax Disuntik ke Anak 7-11 Tahun

Terkait capaian vaksinasi di skala nasional, Menkes mengakui wilayah Jabodetabek, kecuali Bogor, tergolong paling maju di antara daerah lain.

Sementara capaian vaksinasi di Kabupaten Bandung dan Bangkalan tergolong masih rendah.

“Biasanya memang sangat tergantung kepala daerahnya. Kalau kepala daerah aktif dan masyarakat aktif, harusnya lebih lancar. Karena vaksin sudah datang 200 juta lebih, tapi yang baru divaksinasi hanya sekitar 140 juta. Jadi ada 60 juta stok vaksin yang beredar di masing-masing provinsi dan kota/kabupaten itu harusnya cukup untuk vaksinasi,” paparnya.

Disinggung mengenai rencana pemakaian vaksin Pfizer untuk kalangan siswa SD dan TK, Menkes menyebut Pfizer baru boleh digunakan untuk anak usia di atas 12 tahun. “Jadi, SD sama TK memang belum ada rekomendasi resmi dari perusahaan vaksin,” jelasnya.

Load More