SuaraSurakarta.id - Polisi berhasil mengungkap praktik prostitusi kaum gay di Nusukan, Banjarsari, Solo. Hal itu tentu saja mengejutkan banyak pihak, tak terkecuali warga sekitar lokasi indekos yang digerebek Polda Jateng, Sabtu (25/9/2021).
Menyadur dari Solopos.com, tak ada yang menyangka sejumlah penghuni indekos di kawasan Tegalmulyo, Nusukan, itu memiliki pekerjaan berbau asusila yaitu prostitusi gay.
Warga sekitar, termasuk pemilik indekos, mengenal mereka sebagai tukang pijat biasa. Namun ternyata mereka adalah penyedia jasa seks komersil sesama jenis atau gay.
Berikut sejumlah fakta terbongkarnya praktik prostitusi gay oleh penghuni tempat indekos di Nusukan, Banjarsari, Solo, sesuai informasi yang diperoleh hingga Senin (27/9/2021).
1. Sudah Berlangsung 5 Tahun
Praktik prostitusi yang melayani khusus kaum gay atau penyuka sesama jenis di Nusukan, Solo, menurut keterangan dari Polda Jateng, sudah berlangsung selama lima tahun. Meskipun, baru benar-benar aktif pada dua tahun terakhir.
Polisi menyebut lokasi praktik prostitusi kaum gay itu juga masih di tempat yang sama alias tidak berpindah-pindah.
2. Modus Pijat Plus-Plus
Bisnis prostitusi kaum gay yang dijalankan muncikari berinisial D, 47, menggunakan modus pijat plus-plus. D mempekerjakan sejumlah tukang pijat laki-laki untuk melayani pelanggan yang juga laki-laki.
Baca Juga: Budaya Ngeteh, di Kota Solo Ada Teh Oplosan, Ini Sejarahnya
Saat melakukan memijat, para tukang pijat dan pelanggannya itu juga melakuan tindakan asusila. Transaksi dilakukan baik melalui muncikari maupun langsung menghubungi si tukang pijat jika sudah kenal atau sudah berlangganan. Tarif jasa pijat plus-plus ini bervariasi mulai dari Rp250.000-Rp300.000 sekali pijat.
3. Terbongkar Istri Indekos
Terungkap dari Unggahan di Medsos
Istri pemilik tempat indekos yang digerebek karena diduga jadi tempat tinggal pelaku praktik prostitusi kaum gay di Nusukan, Solo, mengaku sempat bertanya kepada polisi yang datang.
Perempuan berusia 50 berinisial SE itu bertanya bagaimana polisi mendapatkan informasi soal dugaan prostitusi gay di tempat indekosnya.
Saat itu SE mendapat dari petugas kepolisian bahwa informasi itu diperoleh dari unggahan di media sosial Twitter. Rupanya, akun Twitter yang menjadi sarana menjajakan jasa pijat plus-plus oleh pelaku mengunggah informasi yang terlalu sering dan vulgar.
4. Melayani Threesome dengan Pasutri
Tak hanya melayani pelanggan laki-laki tunggal, para tukang pijat plus-plus pada praktik prostitusi gay di Nusukan, Solo, juga melayani threesome atau hubungan seks bertiga.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 41 Kode Redeem FF Terbaru 10 Juli: Ada Skin MP40, Diamond, dan Bundle Keren
- Eks Petinggi AFF Ramal Timnas Indonesia: Suatu Hari Tidak Ada Pemain Keturunan yang Mau Datang
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Prediksi Oxford United vs Port FC: Adu Performa Ciamik di Final Ideal Piala Presiden 2025
-
Ole Romeny Kena Tekel Paling Horor Sepanjang Kariernya, Pelatih Oxford United: Terlambat...
-
Amran Sebut Produsen Beras Oplosan Buat Daya Beli Masyarakat Lemah
-
Mentan Bongkar Borok Produsen Beras Oplosan! Wilmar, Food Station, Japfa Hingga Alfamidi Terseret?
Terkini
-
Miris! SDN 27 Kauman Kota Solo Hanya Terima 1 Siswa
-
Buruh Eks PT Sritex Resah dan Khawatir Usai Kejagung Sita 72 Mobil Mewah
-
Dikejar Warga Usai Jambret di Depan SMPN 1 Grogol, Dua Residivis Babak-belur Diamankan Polisi
-
Kandungan Utama Evowhey Protein yang Bermanfaat Besar
-
Pupuk Palsu Gegerkan Boyolali: Polda Jateng Bongkar Sindikat Bertahun-tahun