Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 22 September 2021 | 18:58 WIB
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Mendikbudristek Nadiem Makarim saat meninjau PTM. [Istimewa]

SuaraSurakarta.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk melakukan random testing beberapa sekolahan.

Ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya kasus Covid-19 saat kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). 

Seperti diketahui, terdapat kasus Covid-19 dalam kegiatan PTM daerah di Jateng.

"Saya sudah perintahkan ke Kepala Dinkes untuk melakukan random testing dibeberapa sekolah," terang Gibran, Rabu (22/9/2021).

Baca Juga: AHHA PS Pati Disindir Gibran Punya Tendangan Kungfu, Atta Halilintar Beri Unggahan Menohok

Gibran berharap tidak klaster Covid-19 di sekolah-sekolah yang menggelar PTM. Kalau ditemukan ada kasus Covid-19 saat PTM, maka sekolah yang bersangkutan ditutup. 

"Harapannya tidak ada klaster lah. Nanti langsung kita tutup sekolahannya kalau ditemukan ada kasus, bukan semua sekolahan," ungkap dia.

Gibran menegaskan, sejauh ini protokol kesehatan yang diterapkan guru dan siswa sudah cukup baik. Apalagi hanya 50 persen siswa hanya PTM, sedangkan siswa yang lain daring di rumah.

"Sudah cukup baik prokesnya. Pasti akan kita tingkatkan lagi," katanya.

Hasil evaluasi PTM, lanjut dia, sudah berjalan cukup baik, orang tua dan murid sangat antusias sekali.

Baca Juga: Persis Solo Vs AHHA PS Pati Jadi Lagi Pembuka, Ini Jadwal Lengkap Liga 2

"Sudah cukup baik. Mungkin nanti akan ditambah lagi sekolah yang menggelar PTM," sambung dia.

Namun, putra sulung Presiden Jokowi ini sudah mewanti-wanti kepada guru dan siswa untuk menerapkan prokes ketat. 

Karena belum lama ini sempat ditemukan ada guru dan siswa tidak serta melepas masker saat kegiatan PTM. Semoga kedepan bisa lancar dan semua siswa di Solo bisa ikut PTM.

"Kalau masih mengulanginya lagi tidak usah PTM. Karena PTM itu tergantung gurunya bukan wali kotanya," tandas Gibran.

Menurut Gibran, vaksinasi anak-anak sekolah akan terus dikebut. Sehingga mereka bisa mengikuti PTM lebih banyak lagi.

"Vaksinasi pelajar terus kita kebut. Kita tidak mentargetkan per hari berapa, tergantung ketersediaan vaksin," paparnya.

Kontributor : Ari Welianto

Load More