SuaraSurakarta.id - Pencemaran Sungai Bengawan Solo masih saja terjadi. Setalah limbah alkohol ciu, kini warga Sragen mengeluhkan bau busuk dan menyengat di sungai terpanjang di pulau jawa itu.
Menyadur dari Solopos.com, kalangan warga di hilir Sungai Bengawan Solo, tepatnya di Desa Katelan, Tangen, Sragen, mengeluhkan bau limbah yang menyengat dalam beberapa pekan terakhir.
Sumber bau itu tak lain berasal dari air Sungai Bengawan Solo yang tercemar limbah. Belum diketahui dari mana sumber pencemaran air Sungai Bengawan Solo itu.
Pencemaran limbah itu membuat air sungai berwarna hitam pekat dan berbau menyengat.
Baca Juga: Miris! Obat-obatan Berbahaya di Sragen Dijual di Sekitar Masjid
“Baunya sangat menyengat dam tidak enak. Biasanya bau tercium tiap sore mulai pukul 17.00 WIB hingga 22.00 WIB. Bau itu tercium sampai ke rumah-rumah warga hingga membuat kami merasa terganggu,” papar Sri Wahono, warga setempat, Senin (20/9/2021).
Sri Wahono menilai pencemaran air Sungai Bengawan Solo itu sangat merugikan warga. Dia mengakui sebelumnya banyak warga yang memanfaatkan air Sungai Bengawan Solo untuk memancing ikan, memberi minum ternak, mandi hingga mencuci.
Sejak air sungai tercemar, warga tidak berani memanfaatkan air itu. Jika air hitam pekat itu terkena kulit, kata Sri Wahono, akan terasa gatal. Sejumlah ikan juga mati karena racun dari limbah tersebut.
“Warga mendesak supaya perusahaan yang biasa membuang limbah ke sungai itu ditindak oleh pemerintah,” ucapnya.
Hal senada dikatakan Muskandar warga Gilis RT 07, Desa Katelan, Tangen, Sragen. Menurutnya, pada era 1990-an, warga sering mandi di Sungai Bengawan Solo karena airnya masih jernih. Saat ini hampir tidak ada warga yang berani mandi di sungai karena airnya cukup kotor. Ia juga kerap menjumpai ikan mati akibat limbah yang mencemari sungai.
Baca Juga: Kasus Pencemaran Limbah Ciu di Sungai Bengawan Solo, Polisi Amankan Satu Wanita
“Baunya sampai ke rumah. Kami berharap pencemaran sungai segera dihentikan karena warga yang jadi korban,” paparnya.
Berita Terkait
-
Guru Gus Miftah Bukan Sosok Sembarangan, Hingga Dapat Julukan Wali
-
Museum Manusia Purba Sangiran, Destinasi Wisata Edukatif yang Diakui UNESCO
-
Yunan Helmi Gaet Waljinah dan Perkenalkan Lagu Bengawan Solo ke Generasi Muda
-
Siapa Fandi Ahmad? Bintang Timnas Indonesia U-17 Asal Sragen yang Diseret Pemain Kuwait
-
Tragis! Mendadak Roboh usai Dadanya Dipukul, Remaja Tewas saat Latihan Bela Diri di Halaman SD
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Melodi Tradisi, Rasa Kekinian: Gojek Hadir di Tengah Semarak Adeging Mangkunegaran
-
Gunungan Makin Tinggi, PLTSa Putri Cempo Hanya Mampu Mengolah 120 Ton Sampah
-
Maling Burung di Solo Kena Batunya: Kepergok di Banyuagung, Berakhir Diciduk Tim Sparta
-
Satresnarkoba Polresta Solo Sikat Kurir Sabu di Mojosongo, Barang Bukti Siap Edar Disita
-
Dijamin Ngakak! Angkat Kehidupan Kota Solo, Film Komedi 'Cocote Tonggo' Akhirnya Tayang