SuaraSurakarta.id - Penjualan obat-obatan berbahaya dan dilarang oleh pemerintah masih saja terjadi. Namun, yang unik di Kabupaten Sragen, penjualan obat-obatan berbahaya dijual disekitar masjid.
Menyadur dari Solopos.com, Aparat Satuan Narkoba Polres Sragen terus membongkar praktik jual beli obat-obatan berbahaya di Bumi Sukowati. Terakhir, aparat mendapati sebuah warung hik menjual obat-obatan berbahaya.
Warung hik atau angkringan itu berlokasi di depan Masjid Bazis Ukhuwah Islamiyah Pilangsari Sragen. Pedagang hik bernama Agus Widodo alias Tejo, 38, itu tergolong nekat karena berani menawarkan obat berbahaya itu kepada pengunjung warungnya yang berlokasi tepat di depan masjid.
Pedagang warung hik asal Dukuh Bendungan RT 15, Desa Pilangsari, Ngrampal, Sragen, itu sebelumnya sudah dalam pengawasan aparat polisi. Pasalnya, polisi mendapat informasi dari masyarakat terkait adanya praktik jual beli obat-obatan terlarang di warung hik di depan masjid tersebut pada Senin (13/9/2021).
Baca Juga: Simpan Seribu Pil Obat Terlarang, Bandar Narkoba di Srandakan Ditangkap Polres Bantul
Informasi yang dihimpun polisi menguatkan dugaan bila pelaku yang bekerja sebagai penjual warung hik juga berjualan obat-obatan terlarang. Saat diintai aparat, pedagang warung hik itu menunjukkan gerak-gerik mencurigakan.
Disimpan dalam Kotak Pensil
Tak menunggu lama, polisi lantas menggeledah pedagang warung hik itu. Benar saja, ternyata pedagang warung hik itu menyimpan 8 butir Riklona, 21 butir Atarax, 4 butir Merlopam dan 10 butir Alprazolam.
Obat-obatan berbahaya itu disimpan dalam kotak pensil atau dusgrip warna ungu. Dusgrip berisi obat-obatan terlarang itu diletakkan pada laci atas gerobak hik. Polisi juga menemukan uang Rp85.000 dan sebuah ponsel milik pelaku.
“Hasil interogasi, pelaku mendapatkan obat-obatan itu dari AK, warga Teguhan. Selanjutnya, tersangka dan barang bukti dibawa ke Mapolres Sragen untuk penyidikan lebih lanjut,” papar Kasi Humas, AKP Suwarso, mewakili Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi, kepada Solopos.com, Rabu (15/9/2021).
Baca Juga: Apes! Bukannya Mendapat Antibodi, Warga Sragen Ini Malah Kehilangan Motor Saat Vaksin
Dalam perkara ini, tersangka berstatus sebagai pengedar obat-obatan berbahaya tanpa resep dokter. Tersangka dijerat dengan Pasal 62 UU No. 5/1997 tentang Psikotropika. Tersangka terancam hukuman lima tahun penjara dan denda Rp100 juta.
Berita Terkait
-
Obat-obatan yang Wajib Anda Persiapkan Agar Perjalanan Mudik Anda Aman dan Nyaman
-
Pakai Tas Hermes Vintage ke Rotterdam, Isi Tas Ariel Tatum Kayak Toko Obat Berjalan!
-
Bocah 10 Tahun Laporkan Ayah ke Polisi karena PR, Bocorkan Kepemilikan Obat Terlarang
-
5 Manfaat Penting Konsultasi dengan Apoteker Sebelum Membeli Obat
-
Krisis Kesehatan Gaza: 120 Jenis Obat Habis di Tengah Genosida Israel, Termasuk untuk Kanker
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Maling Burung di Solo Kena Batunya: Kepergok di Banyuagung, Berakhir Diciduk Tim Sparta
-
Satresnarkoba Polresta Solo Sikat Kurir Sabu di Mojosongo, Barang Bukti Siap Edar Disita
-
Dijamin Ngakak! Angkat Kehidupan Kota Solo, Film Komedi 'Cocote Tonggo' Akhirnya Tayang
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
Kasus 'Kencing' Pertalite Terbongkar: Polres Sukoharjo Bekuk Mafia BBM Subsidi