SuaraSurakarta.id - Presiden DPP Pasoepati, Maryadi Suryadharma atau yang akrab disapa Maryadi Gondrong menegaskan kabinetnya dalam kondisi baik-baik saja.
Hal itu dia ungkapkan menanggapi Menteri Keuangan, Milia Jatmiati yang mengundurkan diri dari kabinet, 8 September.
Gondrong memaparkan, sebelum Milia Jatmiati mengundurkan diri, DPP sudah menonaktifkan dari jabatan menkeu.
“DPP baik-baik saja dan sesuai job, kami menjalankan fungsi organisasi step by step untuk melaksanakan tugas. Karena saat ini masa Covid-19, banyak program terkendala,” tegas Maryadi Gondrong dalam jumpa pers yang dihadiri Presiden Pasoepati Maryadi Gondrong, Wapres Pasoepati Agus Ismiyadi, Wakil Sekjen Isnaini, Rabu (8/9/2021).
Dia menjelaskan, persoalan pengunduran diri dari Milia atau akrab disapa Lia tersebut sudah diterima DPP Pasoepati. Sebelumnya, DPP mengakui sudah menonaktifkan Lia sebagai jabatan menkeu.
“Dalam rapat yang dihadiri oleh KSB (ketua, sekretaris, dan bendaharan) pada 19 Agustus dan 23 Agustus, bahwa dia sudah jauh-jauh hari kita nonaktifkan (dari jabatan Menkeu),” ujar Maryadi.
Menurutnya dengan menonaktifkan Lia, itu merupakan langkah untuk menyelemaykan organisasi karena bermasalah dengan keuangan.
“Kita sudah bekerja keras demi organisasi. Fokus kita saat ini untuk menyelamatkan teman-teman suporter yaitu dengan program vaksinasi di beberapa daerah,” tutur Gondrong.
Menanggapi kabar mundurnya menteri keuangan DPP Pasoepati, Wapres DPP Pasoepati Agus Ismiyadi ternyata ikut kaget. Mengingat menurutnya, Lia saat ini statusnya memang tengah dinonaktifkan dari jabatannya.
Baca Juga: 41 Napi Tewas Terbakar di Lapas Tangerang, Jokowi Turut Berbelasungkawa
Agus mengakui ada masalah soal laporan keuangan yang masih dipermasalahkan Lia di DPP Pasoepati. Agus menjabarkan semua berawal pada 19 April 2021 ada donatur yang memberikan dana untuk Pasoepati sebesar Rp 20 juta, kemudian dana tambahn Rp8 juta juga ikut ditambah.
Namun setelah itu akhirnya DPP mempertanyakan laporan tersebut dengn menggelar pertemuan dengan tim KSB (ketua, sekretaris, dan bendahara).
"Ada dua kali pertemuan, namun kami anggap laporan yang dia berikan masih meragukan. Seperti rincian klaim catatan pengeluaran yang ditulis tangan, hingga kuitansi uang keluar yang hanya berupa fotokopian yang catatanya gak terlihat jelas,” tegasnya.
“Makanya setelah rapat Senin (23 Agustus) untuk menonaktifkan dia. Dengan tujuan ada rapat ketiga agar dia bisa melengkapi semua berkasnya," sambung Agus.
Agus juga membantah soal beberapa poin pernyataan Lia, salah satunya terkait DPP DPP tak pernah sosialisasi maupun koordinasi dengan semua pihak.
“Jelas ini tidak benar. Setiap event kami undang, walaupun tentu terbatas karena masih dalam mas pandemi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 24 Agustus: Raih Skin SG2 dan Diamond di Akhir Pekan
Pilihan
-
Here We Go! FC Utrecht Lepas Miliano Jonathans ke Timnas Indonesia
-
Danantara Pecat Immanuel Ebenezer dari Komisaris Pupuk Indonesia Usai Terjaring OTT KPK!
-
Emil Audero Debut Sensasional, Kini Siap Duel Lawan Jay Idzes di Akhir Pekan
-
Starting XI Terbaik Liga Inggris Pekan Kedua: Minus Pemain Manchester United
-
Terungkap! Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans Awalnya Beda Proyeksi di Timnas Indonesia
Terkini
-
Cerita Karyawan Usai Hotel Legendaris Agas Solo Tutup dan Dijual
-
Hotel Legendaris Agas Solo Dijual Rp 120 Miliar, Ini Penyebabnya
-
Mantan Wali Kota Solo Teguh Prakosa Ditunjuk Jadi Plt Ketua DPC PDIP Solo
-
Gibran Mendadak Tinjau GOR Manahan Solo, Sinyal Siapkan Berbagai Event Besar?
-
Warga Solo yang Ditangkap Usai Disebut Buron Selama 14 Tahun Akhirnya Dibebaskan, Ini Alasannya