SuaraSurakarta.id - Indonesia sudah merdeka sejak 1945, atau sudah 76 tahun bangsa ini menyatakan kemerdekaan. Namun ternyata desa di Klaten ini baru menikmati listrik dari PLN beberapa tahun lalu.
Menyadur dari Solopos.com, warga Dukuh Girpasang, Desa Tegalmulyo, Kemalang, Klaten, ternyata baru enam tahun terakhir dalam menikmati layanan listrik dari PLN.
Sebelumnya warga di Klaten itu menggunakan tintir untuk penerangan, lalu nyantol ke kampung tetangga.
Warga di daerah terpencil itu juga sempat mendapat bantuan peralatan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). PLTS itu masih mereka pertahankan sampai saat ini meski sudah ada aliran listrik dari PLN.
Warga memanfaatkan PLTS sebagai sumber energi listrik cadangan ketika listrik PLN padam. Panel surya, salah satu komponen PLTS yang berfungsi mengubah energi matahari menjadi energi listrik, masih terpasang pada atap rumah warga.
Setidaknya, ada 10 panel surya yang ada di Girpasang yang merupakan perkampungan terisolasi di lereng Gunung Merapi.
Disebut terisolasi lantaran kampung itu berada pada punggung bukit dan terpisahkan jurang sedalam 130 meter dengan perkampungan lainnya.
Kampung Girpasang, Klaten, dihuni 12 keluarga terdiri dari 34 jiwa dengan sembilan rumah itu termasuk baru dalam hal menikmati aliran listrik PLN dibandingkan warga perkampungan lainnya.
Jaringan listrik PLN masuk ke kampung itu pada Desember 2015. Artinya, warga baru menikmati sambungan listrik PLN sekitar enam tahun terakhir. Kapasitas daya listrik PLN yang terpasang di masing-masing rumah yakni 450 VA.
Baca Juga: Terangnya Lokasi Transmigrasi, Cerahnya Harapan Transmigran
Pernah Mengandalkan Tintir
Ketua RT 007/RW 002, Dukuh Girpasang, Gino, menceritakan pada era 1990-an warga masih mengandalkan tintir untuk penerangan saat malam tiba. Baru pada era 2000-an, warga mulai mengenal sambungan listrik.
Hanya, sumber energi listrik mereka peroleh dengan sistem cantol listrik dari rumah warga di seberang jurang.
“Menyalurkannya menggunakan kabel seperti kabel Wifi itu. Beli kabel sendiri. Bayar tagihan per bulan urunan dengan pemilik rumah di seberang,” kata Gino saat berbincang dengan Solopos.com mengenai aliran listrik di Girpasang, Klaten, belum lama ini.
Warga pun mengetahui cantol listrik berbahaya. Ketika ada hujan dan angin saat malam hari, rumah warga pasti gelap lantaran aliran listrik terputus.
Namun, tak ada cara lain yang bisa dilakukan warga selain cantol listrik agar bisa menikmati aliran listrik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Tahta Bambang Pacul di Jateng Runtuh Usai 'Sentilan' Pedas Megawati
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
- 5 Sepatu Onitsuka Tiger Terbaik untuk Jalan Kaki Seharian: Anti Pegal dan Tetap Stylish
- Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
- Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saya Harus Seperti Apa?
Pilihan
-
Menko Airlangga: Tidak Ada Negara yang Bisa Tumbuh Konsisten di 5 Persen
-
Anggaran MBG vs BPJS Kesehatan: Analisis Alokasi Jumbo Pemerintah di RAPBN 2026
-
Sri Mulyani Disebut Pihak yang Restui Tunjangan Rumah DPR Rp50 Juta Per Bulan
-
Sri Mulyani Berencana Naikkan Iuran BPJS Kesehatan 4 Bulan Lagi
-
Viral Noel Ebenezer Sebut Prabowo Ancaman Demokrasi dan Kemanusiaan
Terkini
-
Warga Solo yang Ditangkap Usai Disebut Buron Selama 14 Tahun Akhirnya Dibebaskan, Ini Alasannya
-
Immanuel Ebenezer Terjaring OTT KPK, Ini Komentar Jokowi
-
Ungkap Kasus Tindak Pidana Kesehatan dan Psikotropika, Polres Sukoharjo Tangkap Pria Wonogiri
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
Jadi Plt Ketua DPD PDIP Jateng, FX Rudy: Tenang, Saya Tak Lakukan 'Pembantaian'