Ketua RT 007/RW 002, Dukuh Girpasang, Gino, menceritakan pada era 1990-an warga masih mengandalkan tintir untuk penerangan saat malam tiba. Baru pada era 2000-an, warga mulai mengenal sambungan listrik.
Hanya, sumber energi listrik mereka peroleh dengan sistem cantol listrik dari rumah warga di seberang jurang.
“Menyalurkannya menggunakan kabel seperti kabel Wifi itu. Beli kabel sendiri. Bayar tagihan per bulan urunan dengan pemilik rumah di seberang,” kata Gino saat berbincang dengan Solopos.com mengenai aliran listrik di Girpasang, Klaten, belum lama ini.
Warga pun mengetahui cantol listrik berbahaya. Ketika ada hujan dan angin saat malam hari, rumah warga pasti gelap lantaran aliran listrik terputus.
Baca Juga: Terangnya Lokasi Transmigrasi, Cerahnya Harapan Transmigran
Namun, tak ada cara lain yang bisa dilakukan warga selain cantol listrik agar bisa menikmati aliran listrik.
Pada 2013, ada bantuan PLTS dari pemerintah yang dipasang di masing-masing rumah warga. Gino menceritakan PLTS yang dipasang menghasilkan daya listrik sekitar 30 Watt. Dengan kapasitas itu, listrik yang dihasilkan dari PLTS hanya cukup untuk menyalakan lampu semalam.
Warga merasa lega setelah pada 2015 lalu ada program pemasangan sambungan listrik PLN hingga ke Girpasang, Klaten. Pada Desember 2015, pemasangan sambungan itu rampung dan warga mulai menikmati aliran listrik ke rumah mereka sepanjang waktu.
Mengenal Perangkat Elektronik
Selain membuat kampung mereka seterang kampung lain, aliran listrik itu membuat warga kian mengenal berbagai perangkat elektronik termasuk ponsel. Meski sudah ada sambungan listrik PLN, Gino mengatakan PLTS bantuan pemerintah tetap dipertahankan.
Baca Juga: 5 Bansos yang Cair September 2021, Lihat Ketentuan Penerimanya
Hal itu seperti yang terlihat pada atap rumah warga yang masih dihiasi panel surya. PLTS itu dipastikan masih berfungsi dan dimanfaatkan warga ketika sewaktu-waktu listrik PLN padam. “Kalau oglangan menggunakan itu. Sebulan sekali oglangan,” kata Gino sembari tertawa.
Berita Terkait
-
Tragedi Keracunan Massal di Klaten, 1 Orang Meninggal dan 127 Dirawat
-
Bos PLN Ungkap Perbandingan Biaya Hidrogen, Listri, dan Bensin untuk Mobil, Murah Mana?
-
Transaksi di SPKLU Naik Nyaris 5 Kali Lipat di Mudik Lebaran 2025
-
Liburan Segar di Klaten, Ini Dia 5 Umbul Terbaik dengan Air Super Jernih
-
Gunakan Sistem Digital, PLN IP Jaga Keandalan Pasokan Listrik Selama Libur Lebaran
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Kasus 'Kencing' Pertalite Terbongkar: Polres Sukoharjo Bekuk Mafia BBM Subsidi
-
Aspirasi Tersampaikan, Ini Momen Aksi TPUA di Rumah Jokowi Dikawal Humanis Polresta Solo
-
Satreskrim Polresta Solo Ungkap Misteri Avanza Raib di Parkiran Hotel, Pelaku Dibekuk
-
Jokowi ke Massa TPUA: Tak Ada Kewajiban Tunjukkan Ijazah Saya
-
Jokowi Akhirnya Tunjukkan Ijazah Asli dari SD sampai Lulus UGM