SuaraSurakarta.id - Hari ini, tiga sekolah di Kota Solo mulai menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Ketiga sekolah tersebut, yakni SD Warga, SMP 22, dan SD Diponegoro.
Para siswa pun tampak senang bisa kembali PTM setelah cukup lama belajar lewat daring. Mereka bisa belajar langsung dengan guru dan bertemu teman-teman.
Ada berbagai cerita yang dialami para siswa saat pertama kali masuk PTM. Salah satunya yang dialami Muhammad Afro Satya Martin (12) siswa kelas 6 SD Warga Solo.
Ia berangkat PTM dengan memakai seragam yang tidak sesuai dengan teman-temannya.
Baca Juga: Niat Banget! Pencuri Motor di Kota Solo Ajak Anak Istri Saat Beraksi
Harusnya memakai seragam kotak-kotak dan celana warga biru, tapi ia pakai seragam atas putih dan celana merah.
"Seragam kotak-kotaknya sudah kekecilan. Jadi pakai seragam merah putih," ujar dia saat ditemui, Kamis (2/9/2021).
Ia tahu kalau tiap hari Kamis itu pakai seragam kotak-kotak dengan celana warga biru. Tapi karena seragam kotak-kotak sudah kekecilan dan tidak bisa dipakai akhirnya pakai seragam merah putih.
"Tahu kalau pakai seragam kotak-kotak. Untung seragam yang merah putih tidak kekecilan, seragam pramuka juga masih muat," imbuh siswa asal Jebres ini.
Meski pakai seragam yang berbeda dengan teman-temannya, ia tidak merasa malu. Dari guru juga tidak ada apa-apa, hanya ditanya saja tadi.
Baca Juga: PTM Digelar, Gibran Wajibkan Siswa Diantar dan Jemput oleh Orang Tua
"Tidak apa-apa. Tidak malu juga," kata dia
Ia juga datang ke sekolah terlambat 15 menit, harusnya itu masuk pukul 07.00 WIB, tapi sampai sekolah pukul 07.15 WIB.
Untuk berangkat dan pulang sekolah dijemput dan pakai masker.
"Tadi terlambat masuk, bangunnya kesiangan. Tadi bangun pas jam 07.00 WIB," sambungnya.
Menurutnya, ini masih terbawa kebiasaan belajar di rumah. Kalau di rumah bangunnya itu pukul 07.00 WIB atau pukul 08.00 WIB, ini harus bangun lebih pagi lagi biar tidak telat.
"Masih terbawa kebiasaan di rumah. Pastinya senang bisa masuk sekolah meski baru terbatas, tidak bingung lagi dan bisa tanya langsung" ungkap dia.
Hal senada disampaikan siswa lain, Kajikfa Oktaviana Surono (12) yang senang bisa tatap muka lagi. Bisa interaksi dengan guru.
Simulasi
Sebelumnya sudah simulasi, jadi dalam penerapan PTM digelar dengan protokol kesehatan ketat.
"Sejauh ini susah kalau pas lewat daring, mau tanya-tanya tidak bisa. Senang pastinya bisa sekolah lagi," ucap siswa asal Kampung Sewu ini.
Selama belajar daring kesulitannya itu di sinyal atau jaringan serta kuota yang cepat habis. Pernah saat google meet itu putus-putus, gurunya mau ngasih pengumuman malah putus harus tanya.
"Pernah juga keluar sendiri pas zoom, itu saat mau testing kelas 5. Kuota juga cepat habis," terangnya.
Sementara itu Kepal Sekolah SD Warga Solo, Tri Agus Suryanto mengatakan ini hari pertama untuk tatap muka. Sudah mempersiapkan jauh-jauh hari, ini kan sebenarnya kelanjutan dari PTM yang pertama kali.
"Kita masuk fase pertama sekitar bulan April yang kemudian pandemi tinggi akhirnya dari Pak Wali Kota ditunda dahulu," papar dia.
Ditambahkan, yang PTM pertama di kelas 6 dulu walau kemarin kelas 5. Masuk pukul 07.00 WIB dan pulang pukul 09.00 WIB.
"Kita persiapkan sudah matang. Siswa harus dijemput dan diantar, waktu jam pulang nanti anak akan dipanggil lewat pengeras suara," ujarnya.
Kalau dari SD Warga sejak dulu siswanya banyak yang dari luar kota. Jadi antar jemput itu hal yang biasa, ada dari Mojosongo, Karanganyar, atau Sukoharjo.
Kontributor : Ari Welianto
Berita Terkait
-
Termasuk Saddil Ramdani, Ini 3 Pemain yang Bisa Diboyong Ong Kim Swee ke Persis Solo
-
BREAKING NEWS! Bukan Luis Milla, Persis Solo Rekrut Eks Pelatih Sukses Timnas Malaysia?
-
Intip Menu Warung Makan Nunung di Solo: Bisnis yang Dibantu Raffi Ahmad
-
Hasil BRI Liga 1: Arema Sikat MU dalam Drama 6 Gol, Malut Hancurkan Persis Solo 3-0
-
Silsilah Darah Solo Thom Haye, Pantas Jersey Dipakai Jokowi
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
12 TPS di Solo Ternyata Rawan Bencana Banjir, KPU Gerak Cepat Lakukan Ini
-
Menkes Lengkapi Dokter Ahli Emirates Indonesia Cardiology Hospital di Solo
-
Hari Terakhir Kampanye, Jokowi dan Ahmad Luthfi Bakar Semangat Warga Boyolali
-
Samsung Galaxy A35 5G RAM Berapa?
-
Ojo Ditiru Lur! Asyik Nongkrong Sambil Pesta Miras di Nusukan, Empat Pemuda Diamankan Tim Sparta