SuaraSurakarta.id - Mie ayam menjadi salah satu kuliner favorit masyarakat Indonesia.
Umumnya, mie ayam ini berisi mie kuning, kaldu, potongan daging ayam, sawi, saus dan kecap. Ada juga yang pakai ceker, dan sayap ayam.
Untuk menambah kelezatan, sejumlah pedagang juga biasanya akan menambahkan kerupuk pangsit atau kerupuk lainnya. Cita rasanya yang gurih, menjadikan mie ayam cocok dinikmati kapan saja.
Jika membicarakan tentang mie ayam, tentu tak bisa dilepaskan dengan gerobak legendaris berwarna biru untuk pedagang menjajakan makanan dengan cita rasa lezat tersebut.
Lalu, mengapa gerobak mie ayam selalu identik dengan warna biru? Padahal mitos yang berkembang, warna biru dipercaya dapat menurunkan selera makan yang artinya tidak baik digunakan bisnis makanan.
Seorang pedagang mie ayam di kawasan Setiabudi Bandung, menjelaskan berjualan menggunakan gerobak biru merupakan sebuah tradisi.
"Tidak ada pilihan lain. Kalau ingin dilihat menjual mie ayam maka harus memilih warna biru. Saya hanya mengikuti tradisi massal," ujar Yulianto
Beberapa literatur menjelaskan, mie ayam dibawa oleh para imigran Cina Selatan yang berasal dari pelabuhan Fujian dan Guandong.
Sejak saat itu, mulai berkembang Vreemde Oosterlingen atau berarti pemukiman masyarakat Timur di Hindia Belanda yang kini menjadi Indonesia.
Baca Juga: Penjual Ini Klaim Mie Ayamnya Bisa Cegah Covid-19 Lho, Penasaran?
Kehadiran para imigran tentu melahirkan tabiat dan preferensi selera makan berbeda dengan yang sebelumnya berkembang di masyarakat pribumi.
Alhasil, mie ayam lahir sebagai keturunan asli dari makanan khas Tiongkok yaitu bakmi. Layaknya mie ayam, bakmi juga terbuat dari tepung terigu namun disajikan dengan kuah terpisah.
Walau keturunan Tiongkok, tidak kemudian membuat gerobak mie ayam menjadi berwana merah, padahal warna merah identik dengan kebudayaan Tiongkok.
Artinya, alasan pemilihan biru sebagai warna gerobak tidak menggunakan pendekatan sejarah.
"Kalau merujuk pada budaya Tiongkok yang identik dengan warna merah, maka biru tidak mewakili itu," ujar praktisi hotel, Hafil Ramadhan.
Namun jika menggunakan pendekatan fungsi, maka pemilihan warna biru dipandang sebagai solusi yang bijak.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Gesit dan Irit, 5 Rekomendasi Mobil Mungil Mulai Rp 40 Jutaan untuk Pemula
- Pemain Keturunan Rp52,14 Miliar Follow Timnas Indonesia: Saya Sudah Bicara dengan Pelatih Kepala
- Lupakan Vario! 5 Rekomendasi Motor Gagah Harganya Jauh Lebih Murah, Tenaganya Bikin Ketagihan
- 1 Detik Main di Europa League, Dean James Cetak Sejarah untuk Timnas Indonesia
- 3 Rekomendasi HP Murah Samsung RAM Besar 8 GB Memori 256 GB, Harga Cuma Rp 2 Jutaan
Pilihan
-
Transparansi Adalah Juara Sejati: Mewujudkan Sepak Bola yang Jujur Lewat Piala Presiden 2025
-
Ferarri Kapten! Ini Daftar Starting XI Timnas Indonesia U-23 vs Brunei
-
Utang RI Membengkak, Sri Mulyani Tetap Santai: Masih Prudent dan Terukur
-
Flexing Barang Mewah Bisa Bikin Anda 'Disapa' Petugas Pajak!
-
Dulu Dicibir, Keputusan Elkan Baggott Tolak Timnas Indonesia Kini Banjir Pujian
Terkini
-
Korupsi Alkes Dinas Kesehatan Karanganyar, 5 Orang Ditetapkan Sebagai Tersangka
-
Pemkab Batang Temui Dua Bocah Korban Dirantai di Boyolali
-
Jokowi Tegaskan Bakal Tunjukkan Ijazah Asli, Tapi dalam Situasi Ini
-
Penggugat Ijazah Palsu Jokowi Resmi Daftarkan Banding di PN Solo
-
Korupsi Pembiayaan PT Kemilau Harapan Prima, 3 Eks Pejabat LPEI Surakarta Jadi Tersangka