SuaraSurakarta.id - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 resmi diperpanjang oleh pemerintah. Hal itu diumumkan sendiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu tentu saja membuat sebagian orang memprotes. Termasuk aktivis kemanusiaan Papua Natalius Pigai yang memprotes kebijakan PPKM.
Pigai mengkritik sikap pemerintahan Presiden Jokowi yang terus memperpanjang PPKM Level 4 Jawa dan Bali.
Diketahui, pemerintah baru saja menyatakan untuk memperpanjang PPKM Level 4 mulai tanggal 10-16 Agustus 2021.
Natalius mengatakan bahwa meskipun PPKM diperpanjang sudah lama, virus corona masih tetap menyerang warga.
“Sudah makan 1 bulan 11 haru atau 41 hari (PPKM), tapi Covid-19 masih liar menyerang warga,” ujar Natalius dikutip dari Terkini.id, Selasa (10/8/2021).
Ia menjelaskan bahwa andai saja Jokowi telah menerapkan aturan lockdownsesuai amanat UU Kekarantinaan, maka hanya dalam waktu 14 hari virus corona akan hilang.
“Kalau 5 Juli menerapkan UU Kekarantinaan, yakni lockdown Jawa dan Bali hanya butuh 14 hari Covid-19 mati,” ungkapnya.
Ia pun mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Jokowi melalui kebijakannya dalam penanganan corona masih belum maksimal.
Baca Juga: IHSG Menguat Tipis Usai Pemerintah Putuskan Perpanjang PPKM
Bahkan, ia secara blak-blakan mengatakan bahwa cara yang Jokowi ambil sungguh tidak cerdas dan sembrono.
“Cara Jokowi tidak cerdas dan sembrono (dengan memperpanjang PPKM),” pungkasnya.
Sebagai informasi, pemerintahan Presiden Jokowi melalui Luhut Binsar Panjaitan selaku Menko Maritim dan Investasi mengatakan bahwa pihaknya memperpanjang PPKM Level 4 sampai tanggal 16 Agustus.
Luhut mengatakan bahwa dampak dari perpanjangan PPKM beberapa waktu lalu telah memperlihatkan kondisi yang baik.
Ia menyebut bahwa akibat perpanjangan PPKM, telah terjadi penurunan laju penularan Covid-19 sebesar 59,6 persen dari puncak kasus pada tanggal 21 Juli 2021 lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pencabutan Artikel 'Ahmad Sahroni Minta Maaf...'
- Eko Patrio dan Uya Kuya Resmi Mundur dari Anggota DPR RI
- Belum 1 Detik Calvin Verdonk Main, Lille Mendadak Berubah Jadi Klub Pembantai di Liga Prancis
- Astrid Kuya Bela Uya Kuya: Semua Isi Rumah Dimiliki Sejak Sebelum Jadi DPR
- Garasi Mobil Rahasia Ditemukan Massa, 8 Mobil Mewah Ahmad Sahroni Hancur Kena Amuk
Pilihan
-
Heboh 'Ojol Taruna' Temui Gibran, GoTo Bongkar Identitas Aslinya
-
Sri Mulyani Bebaskan PPN untuk Pembelian Kuda Kavaleri, Termasuk Sikat Kuku dan Kantong Kotorannya
-
Diplomat Indonesia Tewas Ditembak di Peru! Ini Profil dan Jejak Karier Zetro Leonardo Purba
-
Polemik Gas Air Mata di UNISBA dan UNPAS Bandung, Rektor dan Polisi Beri Klarifikasi
-
Polemik Penangkapan Direktur Lokataru Delpedro Marhaen, Aktivis Nilai Bentuk Kriminalisasi
Terkini
-
Bawa Bom Molotov di Aksi Depan DPRD Solo, 3 Anak Dibawah Umur Ditangkap
-
Bukan Main! 8 Pelajar Bawa Bom Molotov, Diduga Ingin Serang Gedung DPRD Wonogiri
-
Rektor UNS Solo Serukan Ketenangan, Peringatkan Bahaya Anarki bagi Bangsa
-
Tokoh Budaya Solo Kecam Aksi Perusakan: Ini Mencoreng Kota Budaya
-
Unjuk Rasa Berujung Kerusuhan di Kota Solo, Ada 21 Warga Jadi Korban