Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 21 Juli 2021 | 21:15 WIB
Ilustrasi Ibu hamil meninggal dalam kondisi positif terpapar Covid-19 di Kabupaten Karanganyar bertambah menjadi sembilan orang. (Unsplash)

SuaraSurakarta.id - Kasus Covid-19 terus melonjak di seluruh daerah. Termasuk di Kabupaten Karanganyar, kasus kematian ibu hamil akibat virus Corona terus bertambah. 

Dilansir dari Solopos.com, jumlah kematian ibu hamil dalam kondisi positif terpapar virus corona di Kabupaten Karanganyar bertambah menjadi sembilan orang.

Data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karanganyar, empat dari sembilan ibu hamil yang meninggal terpapar Covid-19 terjadi baru-baru ini.

Plt Kepala Dinkes Kabupaten Karanganyar, Purwati, menyampaikan empat kasus baru kematian ibu hamil dalam kondisi terpapar Covid-19 itu terjadi di rumah sakit.

Baca Juga: Corona Masih Mengintai, 300 Warga Kabupaten Malang Isolasi Mandiri

“Angka kematian [ibu hamil] bertambah empat kasus. Sebelumnya lima kasus. Semua meninggal di rumah sakit. Jadi meninggal setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit,” kata Purwati, Rabu (21/7/2021).

Purwati menyampaikan usia kandungan ibu hamil yang meninggal positif virus corona itu bervariasi. Ia kembali menyampaikan penyebab ibu hamil meninggal bukan hanya karena terpapar Covid-19. Namun, kondisi ibu hamil itu sendiri memang sudah rentan.

“Tidak murni karena terkonfirmasi positif Covid-19 saja. Ada tambahan risiko lain. Ibu hamil itu saja sudah memiliki risiko. Makanya kan mendapat prioritas vaksin Covid-19. Rencana Agustus dan saat ini pendataan semua ibu hamil di Kabupaten Karanganyar,” tuturnya.

Mendata Ibu Hamil Untuk Vaksinasi

Seperti diberitakan sebelumnya, Dinkes Karanganyar sedang mendata ibu hamil dengan usia kehamilan 14 pekan hingga 33 pekan. Pemerintah pusat berencana melakukan vaksinasi kepada ibu hamil menggunakan vaksin Covid-19 Moderna atau Pfizer.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD DKI: Besar Kemungkinan Revisi Perda COVID-19 Disepakati

“Intinya baru diminta mendata [semua ibu hamil di Kabupaten Karanganyar]. [Data] dikirim ke Provinsi Jateng paling lambat 22 Juli. Kami belum tahu dapat Moderna atau Pfizer,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinkes Karanganyar, Nuk Suwarni, menyampaikan terus mengampanyekan dan mengimbau para perempuan atau ibu menunda hamil saat pandemi virus corona.

Dinkes Karanganyar membuat tagar #SaveIbuMaternalPerinatal sebagai bentuk kampanye menekan angka kematian ibu hamil yang terpapar Covid-19.

“Sebaiknya ditunda, bukan apa-apa. Ibu hamil itu punya risiko lebih tinggi. Ia menyerupai pasien komorbid [dengan penyakit penyerta] di masa pandemi ini. Dia membawa janin, otomatis ada tekanan di tubuhnya. Bisa tiba-tiba sesak napas,” ujar Nuk.

Puskesmas Poned

Pada kesempatan itu, Nuk mengingatkan masyarakat di sekitar ibu hamil agar ikut memperhatikan kondisi kesehatan ibu hamil. Perempuan berkerudung ini menyebutkan sejumlah risiko yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan ibu hamil bahkan saat tidak pandemi.

“Aktivitas kurang, berat badan terlalu gemuk, risiko tinggi karena usia. Selain itu suplemen makanan tidak maksimal. Kan rentan sekali. Itu penyebab risiko ibu hamil semakin tinggi.”

Pada sisi lain, Purwati menyampaikan Pemkab Karanganyar berupaya menyiapkan sarana prasarana kesehatan untuk menunjang kelahiran selama pandemi Covid-19. Salah satunya menyiapkan puskesmas poned.

Puskesmas tersebut memberikan pelayanan untuk menanggulangi kasus-kasus kegawatdaruratan obstetric neonatal. Puskesmas yang disiapkan menjadi puskesmas poned, yaitu Puskesmas Karanganyar, Kebakkramat I, Jumapolo, Colomadu II, Kerjo, dan Tawangmangu.

“Persalinan ada yang kalau dia tidak ada gejala dan risiko di dalam kehamilan bisa dilakukan di puskesmas poned. Kalau yang berisiko, kami rujuk ke rumah sakit.”

Load More