SuaraSurakarta.id - Vaksinasi Covid-19 di Kota Solo terus digenjot. Pemerintah Kota Solo mentargetkan capaian vaksinasi sebanyak 70% dari total penduduk usia 18 tahun ke atas.
Untuk mencapai 70 %, Sebanyak 17 puskesmas, 1 klinik Bhayangkari, dan 17 rumah sakit (RS), dikerahkan. Masih ditambah kerja sama dengan pihak ketiga demi menggenjot vaksinasi hingga 5.000 orang sasaran per hari, dengan rerata 3.500 orang per hari.
Dilansir dari Solopos.com, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, menyebut sasaran itu bisa tercapai apabila suplai vaksin dari pusat lancar. Sayangnya, stok vaksin yang ada saat ini hanya cukup untuk menjalankan program berjalan dalam satu hari.
Ini seperti vaksinasi dosis kedua pada lansia dan pralansia di semua fasyankes, kemudian vaksinasi massal yang bekerja sama dengan pihak ketiga, serta mobil vaksinasi.
Baca Juga: Jadwal dan Lokasi Vaksinasi COVID-19 di 16 Bandara se-Indonesia
“Suplai vaksin itu datang setiap hari sebanyak 5.000 dosis. Sisa stok pada Senin (5/7/2021) sejumlah itu hanya cukup untuk sehari. Aturan saat ini kami enggak boleh menyimpan untuk dosis kedua agar rantainya lebih cepat sesuai aturan Kementerian Kesehatan (Kemenkes),” kata Siti, Senin (5/7/2021).
Pihaknya mengajukan tambahan 50.000 dosis kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng).
Jumlah itu untuk menjalankan kerja sama dengan Halodoc yang menargetkan 1.000 orang divaksin per hari sampai tanggal 15 Juli. Kemudian per 12 Juli menggelar vaksinasi massal di Solo Paragon Mall bekerja sama dengan Yakkum.
Permintaan tambahan dosis vaksin itu disampaikan saat video conference (vidcon) Rakor Penanggulangan Covid-19 dengan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, pada Senin siang.
KTP Solo
Baca Juga: Waduh! Begadang karena Takut Divaksin, Siswi di Gianyar Pingsan Usai Disuntik Vaksin Covid
“Saya harap dengan status Solo masuk level 4 PPKM Darurat bisa ada dukungan dari provinsi untuk melaksanakan percepatan vaksinasi. Karena artinya Solo masuk risiko tinggi."
"Di sisi lain, meski capaian vaksinasi paling tinggi di Solo, tapi kalau melihat komposisi yang divaksin, untuk warga Solo sendiri belum sesuai target. Karena kan selama ini banyak warga Solo yang masuk program kita. Seperti pedagang pasar, pusat perbelanjaan, pelayan publik, tenaga pendidik tidak semuanya warga Solo,” ucapnya.
Atas dasar itulah, ia meminta pelaksana vaksinasi massal untuk memastikan penerimanya adalah benar-benar warga ber-KTP Solo. Hal tersebut untuk mendukung capaian kekebalan komunitas atau herd immunity di Kota Solo.
“Konsentrasi untuk penduduk Solo, agar tidak tercecer ke mana-mana,” imbuh Ning, panggilan akrabnya.
Sebelumnya, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan momentum PPKM Darurat bakal dimanfaatkan untuk mengebut capaian vaksinasi.
Dalam sehari ditargetkan 4.000 – 5.000 orang untuk kalangan lansia dan pralansia divaksi. Kemudian masyarakat umum usia 18 tahun ke atas.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
Terkini
-
Kapok! ASN Pemkot Solo Pelaku Pelecehan Seksual Kini Jadi Petugas Kebersihan
-
Darul Amanah FC Bertanding di Youth Tournament, Kiai Fatwa: Ini Syiar Pesantren di Sepak Bola
-
Blak-blakan! Bos PT Sritex Ungkap Alasan Ogah Simpan Uang Miliaran di Bank
-
UNS Usulkan Mahasiswi yang Bunuh Diri dari Jembatan Jurug Tetap Diwisuda, Begini Prosesnya
-
Kaget Uang Rp 2 Miliar Ikut Disita Kejagung, Petinggi PT Sritex: Itu Tabungan Pendidikan Anak