SuaraSurakarta.id - Meski aktivitas pedagang bermobil sudah dilarang Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, tapi mereka masih memadati kawasan Pasar Cinderamata dan Alun-alun Utara Keraton Solo, Kamis (17/6/2021).
Padahal secara tegas Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka telah melarang pedagang beroperasi. Larangan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Wali Kota Nomor 067/1869 tentang Perpanjangan PPKM mikro yang ditandatangani pada 15 Juni 2021.
Dari pantauan di lapangan, pedagang bermobil dari luar kota masih memadati kawasan itu. Mereka masih melakukan aktivitas jual beli seperti biasa.
Pedagang yang kebanyakan dari luar kota seperti Kudus, Jepara, atau Pekalongan masih nekat menggelar lapak barang dagangan yang berupa pakaian.
"Belum tahu kalau ada larangan berjualan," ujar salah satu pedagang, Rismanto, Kamis (17/6/2021).
Menurutnya, petugas setempat masih memperbolehkan berjualan asal memakai masker dan menerapkan protokol kesehatan. Selama ini juga selalu memakai masker dan menjalankan protokol kesehatan.
"Tidak tahu kalau peraturannya, kita belum menerima sosialisasi. Kalau dilarang jelas dirugikan," kata pedagang asal Pekalongan ini.
Menurutnya, ini tadi tidak ada penyekatan atau larangan saat masuk kesini. Dari Pekalongan berangkat pukul 01.00 WIB dan sampai Solo sekitar pukul 03.00 WIB, pulang dari sini biasanya pukul 16.00 WIB.
"Saya sudah berjualan disini selama 15 tahun tiap hari Senin dan Kamis. Pada masa pandemi ini malah menurun drastis," ungkap dia.
Baca Juga: Tolak Lockdown Total Pulau Jawa, Gibran: Jangan Samakan Solo dengan Kudus!
Hal senada juga dikatakan pedagang lain, Saifuddin. Ia tidak tahu kalau ada larangan untuk berjualan disini. Selama ini tidak ada sosialisasi dari petugas mengenai peraturan yang tertuang dalam SE Wali Kota.
"Minggu lalu memang ada sosialisasi lewat speaker dan grub WA pedagang kalau masuk Solo harus bawa hasil swab antigen. Hari ini saya sudah bawa hasilnya, tapi tahu-tahu ada informasi larangan berjualan," terang pedagang asal Jepara ini.
Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo, Heru Sunardi mengatakan dalam SE Wali Kota sudah jelas jika pedagang bermobil tidak boleh beroperasi atau berjualan.
Operasi penertiban di kawasan Alun-alun Utara akan dilakukan. "Sosialisasi sudah kita lakukan ke pedagang melalui media sosial. Operasi penertiban segera kita lakukan, dalam aturan sudah jelas mereka dilarang berjualan," sambungnya.
Heru menambahkan, jika mereka tetap nekat tindakan tegas akan dilakukan. Sanksi yang diberikan itu bisa tipiring, itu biar dari Satpol PP yang melakukannya.
"Nantinya juga akan kita dilakukan tes swab antigen secara acak lagi," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
PB XIV Mangkubumi Akui Belum Pikirkan Jumenengan, Masih Masa Berkabung, Fokus 40 Hari
-
Blak-blakan Soal Bebadan Baru Keraton Solo, PB XIV Purboyo: Tiap Generasi Punya Waktunya
-
Misteri SK Ketua PDIP Jateng: FX Rudy Definitif Gantikan Bambang Pacul? Teguh Prakosa Buka Suara
-
Warga Solo Merapat! 4 Link DANA Kaget Jumat Berkah, Berpeluang Cuan Rp199 Ribu!
-
Apa Itu Lembaga Hukum Raja? Fondasi Baru PB XIV Jaga Stabilitas Keraton Solo