SuaraSurakarta.id - Pemecatan Public Relations Persis Solo, Michelle Kuhnle dianggap tidak mencerminkan upaya laskar sambernyawa menjadi perusahaan yang profesional.
Pemecatan Michelle Kuhnle dari manajemen PT Persis Solo Saestu terkesan hanya urusan pribadi, bukan karena profesional pekerjaan.
Michelle Kuhnle merasa mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dengan pemecatan sepihak dari manajemen PT Persis Solo Saestu.
Dia menjelskan kronologis kejadian pemecatan tersebut. Pada 24 Maret 2021 dia menandatangani surat perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) selama tiga bulan di mana PT Persis Solo Saestu diwakili dan ditandatangani HRD Galih Pandhu Prasasti.
“Tugas dan tanggung jawab saya adalah melakukan kegiatan yang berkaitan dengan public relations antara lain menyusun media report secara berkala yang diserahkan kepada manajemen dan membina hubungan baik dengan suporter, fan based Pasoepati, para awak media dan dengan seluruh pihak terkait,” terang Michelle.
Dia mengaku sudah melakukan pekerjaan itu secara baik. Namun, pada 21 Mei 2021, dia dipanggil Galih Padhu dan disampaikan jika diberhentikan sebagai public relations secara lisan dan sepihak.
“Alasannya adalah atas rekomendasi saudara Bryan Barcelona (Media Officer Persis) tidak menyukai kinerja saya sebagai PR dan tidak merasa klik dengan saya. Bahkan dalam kesempatan itu, Ibu Galih Prasasti mengakui manajemen Persis memang tidak profesional dan sebagai generasi muda seharusnya saya diberikan pembinaan,” ucapnya.
Setelah kejadian itu, Michelle menemui Bryan untuk mengklarifikasi persoalan tersebut dan menyampaikan beberapa alasan terkait pemecatannya, salah satunya saat diminta menjadi moderator salah satu acara bedah buku.
“Itu kan bukan acara Persis Solo dan pemberitahuan ke saya relatif singkat. Saudara Bryan menjadikan alasan tersebut sebagai rekomendasi PHK saya kepada HRD,” tuturnya.
Baca Juga: Kaesang Pangarep Tegaskan Tak Ada Sponsor Persis Solo dari BUMN
“Bagaimana bisa, belum ada kontrak kerja sudah dijadikan dasar PHK. Kalau memang itu jadi dasar pemecatan saya tidak perform, mengapa dibuatkan kontrak PWKT. Alasan yang mengada-ada dan tidak masuk akal,” imbuhnya.
Michelle menyebutkan dasar PHK bukan karena kinerja atau profesionalisme, tetapi diduga lebih kepada masalah personal atau masalah pribadi Bryan Barcelona yang sangat membahayakan bagi Persis Solo.
“Apa yang dilakukan Bryan Barcelona dan Galih terhadap diri saya dan nama baik saya sudah di luar batas kepatutan. Pemecatan karena alasan personal dan iri hati atas pencapaian saya itu sungguh luar biasa keji,” cetusnya dengan emosional.
Terkait langkah hukum, Michelle meminta nama baik dan harga dirinya dikembalikan lagi, selanjutnya Bryan Barcelona dan Galih membuat permintaan maaf secara resmi dan terbuka di 10 media lokal dan 5 media nasional.
“Meminta manajemen Persis Solo untuk menuntut keadilan yang hakiki melalui tindakan tegas kepada Bryan Barcelona dan Galih Padhu Prasasti,” tuturnya.
Kuasa Hukum M Taufik menambahkan akan melayangkan somasi ke manajemen PT Persis Solo Saestu untuk menyelesaikan persoalan ini.
“Ini kan persoalan simpel, kalau tidak selesai kami akan bawah ke perselisihan hubungan industrial (PHI) dan kita dakwakan ke sengketa perdata,” tegas Taufik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Hampir 2 Dekade Mewarnai Dunia, INDACO Satu-satunya Perusahaan Cat Indonesia Tanpa Lisensi Asing
-
Wali Kota Cabut Status Siaga Darurat Kota Solo, Kondisi Kota Pulih dan Aktivitas Warga Normal
-
Polres Sukoharjo Amankan Dua Pemuda Pengguna Tembakau Gorila, Begini Kronologinya
-
Kasus Sopir Bank Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar, Polisi Temukan Keberadaan Mobil
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat