SuaraSurakarta.id - Penyidikan kasus terbaliknya perahu wisatawan di Waduk Kedung Ombo, Kemusu, Boyolali, Sabtu (15/5/2021) lalu terus dilakukan Satreskrim Polres Boyolali.
Polisi menetapkan dua tersangka dalam kasus itu. Masing-masing nahkoda perahu berinisial GTS yang masih berusia 13 tahun, serta pemilik warung apung, Kardiyo (52).
Namun, fakta baru muncul berkaitan dengan tragedi itu. Pensihat hukum GTS, Wawan Muslih menyebut perahu sedari awal dilengkapi pelampung.
Wawan mengatakan jika saat itu pelampung ada di bagian dasar perahu.
Baca Juga: Terekam CCTV Taruh Meja di Jalan, 2 Bocah Bikin Celaka Pengendara Motor
"Saat terakhir itu pelampung ada di bawah. Banyak yang diinjak-injak dan tidak dipakai. Akhirnya dialihkan ke perahu lain. Jumlah pelampung ada 12 sesuai kapasitas," kata Wawan dilansir Solopos.com--jaringan Suara.com, Kamis (20/5/2021).
Dia memaparkan, pemeriksaan yang dilakukan pada pukul 10.00 WIB hingga pukul 11.45 WIB, ada sekitar 38 pertanyaan yang ditujukan kepada kliennya. Pertanyaan itu meliputi identitas tersangka hingga terkait kejadian perahu terbalik.
"Pada intinya hari ini diperiksa terkait insiden yang terjadi di Kedung Ombo, tergulingnya perahu yang dikemudikan klien kami pada Sabtu 15 Mei sekitar pukul 11.00 WIB," ujar dia.
Wawan mengatakan pada pemeriksaan tersebut sempat ditanyakan mengenai kapasitas perahu. Kemudian sudah dijelaskan tersangka, kapasitasnya adalah 12 orang.
Disampaikan juga, sebelum perahu berjalan, saat para penumpang menaiki perahu, tersangka GTS sempat menyampaikan kepada para calon penumpang jika perahunya sudah penuh.
Baca Juga: Keji, Pemotor Ini Sengaja Taruh Meja di Tengah Jalan hingga Picu Kecelakaan
"Tapi apakah penumpang itu memperhatikan atau tidak, kenyataannya semua masuk perahu," lanjut dia.
Proses pemeriksaan GTS yang merupakan nahkoda perahu terbalik itu dilakukaan dengan memperhatikan aspek perpindungan anak. Saat diperiksa, GTS juga didampingi orang tua, penasihat hukum serta dari Balai Pemasyarakatan (Bapas).
Kapolres Boyolali, melalui Kasatreskrim Polres Boyolali, AKP Eko Marudin, mengatakan pada hari itu kedua tersangka datang bersamaan. Proses pemeriksaan dilakukan sekitar pukul 10.00 WIB di ruang yang berbeda.
"Untuk GTS karena masih di bawah umur, dia didampingi orang tua, Dinas PPA Provinsi Jawa Tengah, Bapas Solo serta dari penasehat hukum," kata dia kepada wartawan, Kamis.
Sesuai undang-undang sistem peradilan anak, nantinya di setiap tingkat pemeriksaan, dari penyidik akan mengupayakan diversi. Untuk diversi di tingkat kepolisian akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Sedangkan soal penahan, nantinya tidak lakukan penahanan untuk GTS yang masih berusia 13 tahun.
Kasi Bimbingan Klien Anak Bapas Solo, Saptiroch Mahanani, yang hadir mendampingi tersangka GTS, mengatakan dalam proses pemeriksaan tersebut harus mengutamakan kepentingan anak.
- 1
- 2
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
Terkini
-
Kapok! ASN Pemkot Solo Pelaku Pelecehan Seksual Kini Jadi Petugas Kebersihan
-
Darul Amanah FC Bertanding di Youth Tournament, Kiai Fatwa: Ini Syiar Pesantren di Sepak Bola
-
Blak-blakan! Bos PT Sritex Ungkap Alasan Ogah Simpan Uang Miliaran di Bank
-
UNS Usulkan Mahasiswi yang Bunuh Diri dari Jembatan Jurug Tetap Diwisuda, Begini Prosesnya
-
Kaget Uang Rp 2 Miliar Ikut Disita Kejagung, Petinggi PT Sritex: Itu Tabungan Pendidikan Anak