SuaraSurakarta.id - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menegaskan agar masyarakat tak nekat untuk mudik, termasuk melakukan perjalanan mudik lokal.
Gibran menyebut sejauh ini larangan mudik ditanggapi masyarakat dengan baik, termasuk terkait mudik lokal. Warga cukup mendukung larangan itu dengan tidak mudik. Dia juga meminta masyarakat tidak asal membikin surat izin keluar masuk (SIKM).
Surat hanya digunakan dalam kondisi perjalanan mendesak, seperti ada keluarga yang meninggal, ibu hamil akan melahirkan, pernikahan, dan sebagainya.
“Saya tegaskan meskipun ada SIKM bukan berarti bisa bepergian. SIKM khusus untuk perjalanan sangat mendesak, perjalanan dinas yang urgent, ada keluarga meninggal atau ibu hamil mau melahirkan, yang lain-lain jangan dulu, menahan diri dulu," kata Gibran dilansir Solopos.com--jaringan Suara.com, Jumat (7/5/2021).
Baca Juga: Curi Start, 1.300 Pemudik 'Berhasil' Tiba di Sukoharjo
Larangan mudik diberlakukan berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No.13/2021 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Idulfitri 1442 Hijriah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19.
Dalam Pasal 3 ayat (3) disebutkan larangan penggunaan atau pengoperasian sarana transportasi darat dikecualikan untuk sarana transportasi darat yang berada dalam satu kawasan perkotaan atau yang ditetapkan oleh Satgas Penanganan Covid-19.
Kemudian, pada Pasal 3 ayat (4), daerah yang dapat melakukan perjalanan antardaerah penyangga atau mudik lokal yakni, Soloraya, yang terdiri dari Kota Solo, Sukoharjo, Boyolali, Klaten, Wonogiri, Karanganyar, dan Sragen.
Perjalanan di Soloraya diizinkan apabila daerah tujuan termasuk dalam daftar wilayah aglomerasi atau daerah penyangga suatu kota atau kabupaten selama periode tersebut. “Soloraya diperbolehkan, kendaraan aglomerasi diizinkan beroperasi,” paparnya.
Gibran juga berpesan kepada para lurah untuk tidak menerbitkan SIKM untuk warga yang akan bepergian ke zona merah. Apabila lurah menerbitkan SIKM untuk zona merah maka akan terlihat di tabel input.
Baca Juga: Puan Minta Polisi Tegas dan Humanis kepada Masyarakat yang Nekat Mudik
“Solo tidak ada zona merah, paling tinggi zona oranye, itu pun akan segera kami hijaukan,” imbuhnya.
Berita Terkait
-
Wapres Minta Sistem Zonasi Dihapuskan, Apa Tanggapan Masyarakat?
-
Buat Aduan Soal Fufufafa, WhatsApp Reza Indragiri Diduga Diblokir Layanan 'Lapor Mas Wapres'?
-
Pamerkan Makan Gratis di SMK Kejuruan, Warganet Tanya Kapan Sampai ke Pelosok?
-
Perintahkan Mendikdasmen Masalah Zonasi, Publik Singgung IPK Hingga Kampus Gibran: Wapres Ini Offside Ya
-
Menaksir Harga OOTD Bandara Wapres Gibran Rakabuming, Tembus Jutaan Rupiah
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
Terkini
-
Ojo Ditiru Lur! Asyik Nongkrong Sambil Pesta Miras di Nusukan, Empat Pemuda Diamankan Tim Sparta
-
Aliansi Mahasiswa Desak Pilkada Solo Berlangsung Damai: Jangan Obok-obok Kota Kami!
-
BPBD Klaten Minta Masyarakat Waspada Usai Terjangan Angin Kencang
-
Respati-Astrid dan Kisah Filosofi Jawa 27 November: 'Nomer 2 untuk Pitulungan'
-
PRO LUGAS 313: 7 Kabupaten Konsolidasi Akbar Deklarasi Pemenangan Ahmad Luthfip Taj Yasin