Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Minggu, 18 April 2021 | 15:17 WIB
Peletakan batu pertama Masjid Raya Sheikh Zayed yang akan dibangun di bekas Depo Pertamina,Gilingan, Banjarsari, Sabtu, (6/3/2021). [Suara.com/dok]

SuaraSurakarta.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memastikan pembangunan fisik masjid yang berada di wilayah Gilingan Kecamatan Banjarsari akan dikerjakan pertengahan April ini.

Nantinya masjid tersebut merupakan miniatur Masjid Agung Sheikh Zayed di Abu Dhabi Uni Emirat Arab. 

Seperti diketahui, peletakan batu pertama telah dilakukan pada 5 Maret 2021. Masjid ini adalah hadiah dari putra mahkota Uni Emirat Arab, Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Ini baru April pertengahan nanti akan kelihatan. Santai saja," ujar Gibran, Minggu (18/4/2021).

Baca Juga: Kisah Sate Jamu, Makanan Berbahan Daging Anjing yang Populer di Kota Solo

Proyek pembangunan masjid yang merupakan bantuan dari Abu Dhabi ini ditarget selesai 18 bulan, tahun 2022 akan berdiri. Gibran menegaskan jika masjid ini adalah hibah, jadi untuk biaya pembangunan bukan dari pemkot.

"Ini kan sudah di deadline 18 bulan selesai. Sekali lagi ini adalah hibah bukan dari pemkot, ini masyarakat harus tahu," tegas dia. 

Masjid yang akan dibangun di lahan bekas depo pertanian ini akan menghabiskan anggaran sekitar Rp5,7 triliun. Luas lahan yang digunakan untuk membangun masjid sekitar 2,9 hektar dengan menampung sekitar 10.000 jamaah.

"Masjid ini nantinya akan menjadi tempat penyebaran nilai-nilai keagamaan yang menyejukkan," kata dia. 

Masjid dengan nama Masjid Agung Sheikh Zayed Abu Dhabi ini memiliki empat menara yang masing-masing setinggi 106 meter. Nanti akan dihiasi dengan 82 kubah yang terbuat dari marmer putih, sedangkan kubah terbesar berada di ruang shalat utama.  

Baca Juga: Resmi Dapatkan Torres, Persis Solo: Sugeng Rawuh!

Kolom mahkota masjid akan berbentuk bawang yang dihiasi dengan mozaik kaca emas. Gaya arsitektur masjid mengadopsi unsur Maroko, Andalusia, dan Mameluke.  

Nantinya timur masjid akan ada boulvard, sedangkan di sisi depan akan dibangun air mancur yang dikombinasikan dengan tanaman-tanaman khas Solo. Masjid ini akan menjadi monumen persahabatan antara Solo-Indonesia dengan Uni Emirat Arab (UEA). 

Sementara itu Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (kemenag) Jawa Tengah, Musta'in Ahmad saat ditemui belum lama ini mengatakan untuk pembangunan masjid 100 persen pembiayaan dari UEA. Nanti kalau sudah jadi akan diserahkan ke Pemerintah Indonesia. 

"Kapan akan mulai dibangun, mereka yang akan menentukan. Kita tunggu saja," sambungnya. 

Untuk persiapan sudah siap semua, seperti andalalin, izin mendirikan bangunan (IMB) sudah ada, tanahnya sudah bebas, apalagi sudah dilakukan peletakan batu pertama. 

"Kemungkinan akan dibangun lebih cepat. Kita sudah dikasih tahu nanti masjidnya seperti ini bentuknya, maketnya sudah ada," pungkasnya. 

Kontributor : Ari Welianto

Load More