Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Minggu, 18 April 2021 | 12:50 WIB
The Sunan Hotel Solo berkreasi dengan membuat miniatur masjid berbahan makanan rengginang. [Suara.com/Budi Kusumo]

SuaraSurakarta.id - Bulan Ramadhan selalu disambut suka cita umat muslim di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Antusiasme serupa juga ditunjukkan para karyawan The Sunan Hotel Solo. Mereka berkreasi dengan membuat miniatur masjid berbahan makanan rengginang.

Seperti diketahui, rengginang adalah sejenis kerupuk tebal yang terbuat dari beras ketan yang dibentuk bulat dan dikeringkan dengan cara dijemur di bawah panas matahari lalu digoreng panas dalam minyak goreng.

Karena dianggap unik berbahan makanan tradisional ,sontak menjadi perhatian para tamu hotel yang ingin berselfie.

Baca Juga: Ramadhan, Palembang Bikin Bazar Sembako Murah di 18 Kecamatan

"Baru kali ini saya melihat miniatur masjid yang berbahan makanan rengginang. Lucu dan unik," ungkap Dhea Cahyani Wulan, salah satu tamu Hotel kepada SuaraSurakarta.id, Minggu (18/4/2021).

Dhea awalnya tak menyangka, bahwa miniatur masjid itu terbuat dari makanan. Namun setelah ia dekati benar miniatut ini berbahan rengginang.

Selain itu, Dhea , satu rombongannya yang berasal dari Jakarta juga kaget. Sebab, makanan rengginang sudah jarang banget ia temukan di kota besar.

"Makanan ini menurut saya ya adanya setiap Lebaran saat di rumah nenek," tutupnya.

General Manager The Sunan Hotel Solo, Retno Wulandari memeparkan selain berbahan unik, pembuatan miniatur masjid itu juga dilakukan dengan kreativitas tinggi.

Baca Juga: Malam Nuzulul Quran, Malam Istimewa Turunnya Kitab Suci Al Quran

Cara penempelannya pun juga unik. Yakni tim kreatif hotel menggunakan perekat berbahan coklat putih sehingga rengginang yang disusun bisa rapi dan tidak ambruk.

"Semua berbahan rengginang. Mulai dari kubah, dinding serta atap Masjid," ungkapnya.

Retno menambahkan, pembuatan miniatur masjid ini menghabiskan bahan baku 20 kilogram beras ketan.

Selain itu, proses pembuatan miniatur masjid dengan diameter 200 centimeter dan ketinggian 180 centimeter tersebut memakan waktu selama sepekan.

"Dibuatnya miniatur Masjid ini terinspirasi untuk mengangkat makanan tradisional yang sering dihidangkan saat Lebaran, sekaligus sebagai pelepas rindu lebaran di rumah kampung halaman", terang , Retno.

Pemasangan miniatur Masjid yang berada di lobi The Sunan Hotel akan dilakukan hingga Hari Raya Idul Fitri.

Kontributor : Budi Kusumo

Load More